Namun, beberapa penerbit asing terus mencetak karya tersebut. Pada 2016, karya tersebut masuk ke ranah publik setelah hak ciptanya habis.
Beberapa hari kemudian, "Mein Kampf" yang diberi banyak anotasi, diterbitkan di Jerman untuk pertama kalinya sejak 1945--dan menjadi best seller lagi.
Baca juga: Donald Trump Puji Kinerja Hitler, Diungkap dalam Buku Ini
Hitler Sang Penikmat Seni
Hitler sempat ditolak Akademi Seni Rupa Wina dan hidup dalam kemiskinan karena berusaha menjual karyanya.
Tapi, minatnya pada seni meningkat lagi setelah menjadi Fuhrer.
Hitler menyukai karya ideal Yunani Klasik dan Roma, tapi sangat kritis terhadap gerakan kontemporer seperti Impresionisme, Kubisme, dan Dada.
Pada 1930-an Nazi mulai menghapus "seni degeneratif" semacam itu dari museum Jerman.
Karya-karya modern Paul Klee, Pablo Picasso, Wilhelm Lehmbruck, dan Emile Nolde kemudian ditampilkan dalam pameran multikota tahun 1937 dan digambarkan sebagai “dokumen budaya dari karya dekaden Bolshevik dan Yahudi”.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.