Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inggris Sumbang 100 Juta Dosis Vaksin AstraZeneca ke Seluruh Dunia, Indonesia Termasuk

Kompas.com - 29/07/2021, 21:49 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

LONDON, KOMPAS.com - Inggris akan memulai distribusi sumbangan vaksin virus corona ke seluruh dunia minggu ini, kata Menteri Luar Negeri Dominic Raab hari Rabu (28/7/2021)

Ini adalah bagian dari janji pemerintah di London untuk menyumbangkan 100 juta dosis di seluruh dunia.

Dominic Raab mengungkapkan, negara-negara Commonwealth seperti Kenya dan Jamaika akan menjadi negara pertama yang mendapat pengiriman tahap awal dari seluruhnya sembilan juta dosis.

Baca juga: AstraZeneca Akan Produksi Lebih Banyak Vaksin Covid-19 untuk Asia Tenggara

Selanjutnya dia mengatakan "tempat-tempat yang rentan seperti Laos dan Kamboja, dan mitra seperti Indonesia, Malaysia," juga akan dikirimi vaksin AstraZeneca.

Raab mengatakan dia berharap seluruh dunia akan bisa divaksinasi secara memadai pada tahun 2022.

Dominic Raab mengatakan, komitmen Inggris untuk mendistribusikan 100 juta dosis vaksin corona menunjukkan tekad "Inggris sebagai kekuatan penyelamat hidup untuk kebaikan di dunia."

"Ini menunjukkan kami tidak hanya melakukannya karena kepentingan kita sendiri," tambahnya.

DW INDONESIA Perkembangan laju infeksi harian Covid-19 di beberapa negara sampai 28 Juli 2021.
Sumbangan AstraZeneca disepakati dalam KTT G7

Inggris berjanji memberikan sumbangan jutaan dosis AstraZeneca dalam pertemuan puncak G7 di Cornwall bulan Juni lalu.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson juga bertemu dengan Presiden Kenya Uhuru Kenyatta yang sedang melakukan kunjungan resmi ke negara itu di London.

Dalam pertemuan mereka, Boris Johnson mengumumkan akan mengirimkan 817.000 dosis vaksin AstraZeneca ke Kenya minggu ini.

Menlu Inggris Dominic Raab mengatakan, meninjau situasi saat ini, "dunia baru akan divaksinasi secara memadai pada 2024".

Dengan sumbangan 100 juta dosis vaksin, Inggris berhadap proses itu bisa dipercepat "hingga ke pertengahan tahun depan."

Inggris akan membagikan 20 persen dari total sumbangan vaksinnya secara langsung, dan 80 persen akan disumbangkan di bawah skema global COVAX.

Pembagian lima juta dosis pertama akan dikirimkan melalui COVAX, dan empat juta langsung oleh Inggris ke "negara-negara termiskin dan paling rentan di seluruh dunia," kata Dominic Raab.

Baca juga: Indra Rudiansyah, Pemuda Indonesia di Balik Terciptanya Vaksin AstraZeneca

Mengapa Inggris sumbangkan lebih banyak vaksin?

Menteri Luar Negeri Inggris menyebut pengiriman vaksin sebagai "tugas moral" yang akan memungkinkan negara-negara miskin dan berkembang membuka bisnis mereka lagi sambil menjaga diri dari "gelombang virus atau varian baru berikutnya di masa depan."

"Kami tahu, kami tidak akan aman sampai semua orang aman," tegas Raab.

Inggris telah memvaksinasi 71 persen populasi dewasanya dan menghapus semua pembatasan pandemi corona pada bulan Juni lalu, sekalipun angka infeksi baru meningkat.

Namun sejak itu, kasus harian mulai turun. Dana Moneter Internasional IMF memperkirakan, ekonomi Inggris akan tumbuh sebesar 7 persen tahun ini.

Negara-negara miskin yang tidak memiliki akses ke vaksin ditambah 54 negara anggota Commonwealth sampai saat ini melaporkan kerugian perdagangan sebesar 345 miliar dolar AS karena pandemi Covid-19.

Baca juga: Kisah Ilmuwan Vaksin AstraZeneca Enggan Ambil Hak Paten Penuh agar Harganya Murah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com