Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekaisaran Jepang Alami Krisis Ahli Waris, Usulan Wanita Naik Takhta Ditolak

Kompas.com - 29/07/2021, 18:47 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Daily Mail

Usulan tersebut menunjukkan bahwa keturunan dari keluarga-keluarga ini dapat diadopsi ke dalam keluarga kaisar.

Pilihan lain, yang juga menyangkut keluarga kekaisaran sebelumnya, akan melihat pemulihan aristokrasi yang efektif dengan kembalinya anggota laki-laki.

Namun, kaum tradisionalis khawatir bahwa setiap reformasi aturan suksesi mengancam legitimasi dan stabilitas Rumah Tangga Kekaisaran Jepang.

Reformis, di sisi lain, berpendapat bahwa Kekaisaran Jepang harus beradaptasi untuk bertahan hidup.

Survei Maret dan April yang dilakukan oleh Kyodo News menunjukkan 87 persen responden mendukung permaisuri yang berkuasa, sementara 80 persen mendukung kaisar garis perempuan.

Taro Kano, seorang anggota kabinet yang dianggap sebagai calon perdana menteri masa depan, telah menyuarakan dukungan untuk langkah yang memungkinkan para putri naik takhta.

“Saya pikir mungkin saja putri kekaisaran, termasuk Putri Aiko, dapat diterima sebagai raja berikutnya,” katanya melansir Daily Mail.

“Hanya ada satu generasi penerus takhta (saat ini). Kita perlu mempertimbangkan apa yang harus dilakukan ketika tidak ada lagi ahli waris laki-laki yang tersisa.”

Baca juga: Benarkah Olimpiade Tokyo Digelar karena Tekanan IOC? Ini Jawaban PM Jepang

Satu generasi penerus tersisa

Namun, prosesnya telah tertunda, dan diskusi formal baru dimulai pada April tahun ini.

Kaum tradisionalis di pemerintahan berpendapat masih ada waktu untuk menemukan solusi alternatif. Pasalnya Kaisar Naruhito (61 tahun) dalam kondisi sehat.

Adapun dari garis keturunan saudara laki-lakinya (Putra Mahkota Akishino), ada ahli waris laki-laki yang juga merupakan keponakan Kaisar, Pangeran Hisahito (14 tahun).

Sementara satu-satunya pewaris lain yang memenuhi syarat adalah Pangeran Hitachi, paman kaisar berusia 85 tahun dan sekarang sedang sakit.

Jajak pendapat menunjukkan sebagian besar publik Jepang mendukung perempuan yang memenuhi syarat untuk memerintah.

Sejumlah politisi, termasuk anggota Partai Demokrat Liberal pimpinan Perdana Menteri Yoshihide Suga yang lebih liberal juga mendukung.

“Di dalam partai yang berkuasa, ada kerinduan untuk (Putri Aiko) naik takhta,” tulis The Japan Times mengutip seorang pejabat senior pemerintah mengatakan bulan ini.

Tetapi Hukum Rumah Tangga Kekaisaran Jepang saat ini, yang ditetapkan pada 1947, menyatakan bahwa hanya seorang keturunan laki-laki dari seorang kaisar laki-laki yang dapat naik takhta.

Jepang memiliki delapan Ratu antara abad keenam dan ke-18, namun tidak ada yang menjabat karena garis keturunannya.

Naruhito dan istrinya, Permaisuri Masako (57 tahun), memiliki seorang putri bernama Putri Aiko, yang lahir pada 2001.

Sementara Hisahito, yang disebut-sebut dalam urutan kedua tahta Kerajaan Jepang, adalah putra dari adik laki-laki Kaisar Naruhito, Putra Mahkota Akishino (55 tahun), dan istrinya Putri Akishino (54 tahun).

Baca juga: Kaisar Jepang Naruhito Akan Buka Olimpiade Tokyo 2020

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com