Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agensi Misterius Tawari Sejumlah Influencer Asing untuk Sebarkan Disinformasi Soal Vaksin Covid-19

Kompas.com - 28/07/2021, 11:32 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber BBC

Ceritanya asli, tetapi tidak mencakup apa pun tentang kematian akibat vaksin Covid-19.

Namun dalam konteks ini, informasi itu dibelokkan untuk mengesankan bahwa statistik tingkat kematian akibat vaksin itu berasal dari kebocoran data dari European Medicines Agency.

Data yang diminta untuk dibagikan oleh para influencer sebenarnya telah dikumpulkan dari berbagai sumber dan diambil di luar konteks.

Baca juga: Ejek Vaksin Covid-19, Pria Ini Meninggal karena Virus Corona

Data tersebut mempresentasikan jumlah orang yang telah meninggal di beberapa negara beberapa waktu setelah menerima vaksin Covid-19 yang berbeda-beda.

Namun, hanya karena seseorang meninggal setelah mendapatkan vaksin tidak berarti mereka meninggal karena vaksin. Mereka bisa saja tewas dalam kecelakaan mobil dan lainnya.

Di berbagai negara asal statistik, jumlah orang yang menerima vaksin Pfizer lebih banyak, sehingga diharapkan lebih banyak orang yang meninggal setelah mendapat suntikan Pfizer.

"Jika Anda tidak memiliki pelatihan ilmiah, Anda bisa mengatakan, 'oh, ada angka-angka ini, mereka benar-benar berbeda. Jadi pasti ada tautannya.' Tetapi, Anda dapat membuat korelasi palsu apa pun yang Anda inginkan," kata Leo.

Influencer juga diberikan daftar tautan untuk dibagikan, artikel meragukan yang semuanya menggunakan kumpulan angka yang sama yang diduga menunjukkan bahwa vaksin Pfizer berbahaya.

Ketika Leo dan Mirko mengekspos kampanye Fazze di Twitter, semua artikel, kecuali cerita Le Monde, menghilang dari web.

Sejak Léo dan Mirko angkat suara, setidaknya 4 influencer lain di Perancis dan Jerman telah ikut mengungkapkan ke publik bahwa mereka juga menolak upaya Fazze untuk merekrut mereka.

Baca juga: Perusahaan Israel Akan Uji Klinis Vaksin Covid-19 Oral Pertama di Dunia

Sementara itu, jurnalis Jerman, Daniel Laufer, telah mengidentifikasi dua influencer yang mungkin telah menerima tawaran Fazze.

Diduga mereka adalah YouTuber India Ashkar Techy yang biasanya membuat video lelucon tentang mobil, dan tukang prank dari Brasil Everson Zoio yang memiliki lebih dari 3 juta pengikut Instagram.

Masing-masing dari mereka mengunggah video yang tidak seperti biasanya, di mana mereka mendorong pesan yang sama dengan kampanye Fazze, dan membagikan tautan berita palsu dari brief agensi itu. Keduanya juga pernah mengikuti promosi Fazze sebelumnya.

Setelah Daniel Laufer menghubungi mereka, Everson Zoio dan Ashkar Techy menghapus video mereka, tetapi tidak menjawab pertanyaannya. BBC mencoba menghubungi kedua influencer, tetapi mereka tidak merespons juga.

Kami mencoba mengirim email kepada orang-orang yang mendekati Mirko dan Leo. Email dipantulkan kembali, bukan dari Fazze, tetapi dari domain perusahaan bernama AdNow.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com