Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam Pembicaraan Tingkat Tinggi, China Tuduh AS Lakukan Penindasan

Kompas.com - 27/07/2021, 05:58 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber BBC

BEIJING, KOMPAS.com - China menuduh AS telah melakukan penindasan, dan mendesak Negeri Paman Sam untuk menghapus sanksi dalam pembicaraan tingkat tinggi di kota pelabuhan timur laut Tianjin.

Menteri Luar Negeri Wang Yi mengatakan terserah kepada AS untuk "membuat pilihan yang tepat".

Sementara, Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman, mengatakan Washington tidak mencari konflik dengan China. Sherman adalah pejabat AS paling senior yang mengunjungi China dalam beberapa bulan ini.

Baca juga: Gedung Putih: Sanksi Baru China kepada AS Percuma

Hubungan AS-China sebenarnya sangat penting bagi masing-masing pihak dan dunia yang lebih luas.

Beijing telah berulang kali meminta pemerintahan baru di Washington untuk memperbaiki hubungan yang telah memburuk di bawah Donald Trump.

Namun, Presiden Joe Biden terus mengambil pendekatan tegas terhadap China, terutama pada isu-isu seperti hak asasi manusia dan sanksi.

Pada Senin (26/7/2021), Wakil Menteri Luar Negeri China Xie Feng mengatakan hubungan AS-China telah mencapai "jalan buntu" karena AS memandang China sebagai "musuh".

Baca juga: China Balas Jatuhkan Sanksi ke Pejabat dan Entitas AS

Xie berbicara dengan Wakil Menteri Luar Negeri Wendy Sherman, pejabat AS paling senior yang mengunjungi China dalam beberapa bulan.

Presiden AS Joe Biden telah mengambil pendekatan garis keras terhadap China, terutama pada isu-isu, seperti hak asasi manusia dan sanksi ekonomi.

Menurut Kementerian Luar Negeri China, Xie telah mengatakan bahwa AS ingin menyalahkan China untuk masalah strukturalnya sendiri.

"Seolah-olah ketika perkembangan China tertahan...Amerika akan menjadi hebat lagi," ujar Xie, seperti yang dilansir dari BBC pada Senin (26/7/2021).

Baca juga: AS-China Akan Gelar Pertemuan, Berharap dapat Ciptakan Stabilitas Hubungan

Setelah pembicaraan pada Senin (26/7/2021), Sherman mengatakan sulit untuk mengetahui apakah keadaan akan membaik dalam beberapa bulan ke depan.

"Tidak ada cara untuk mengetahui pada tahap awal membangun hubungan ini, apakah kita akan mencapai semua posisi yang kita harapkan," kata Seherman.

Kementerian Luar Negeri AS sebelumnya mengatakan bahwa pihaknya berharap untuk "saling terus terang" untuk "memajukan kepentingan AS dan dengan bertanggung jawab mengatur hubungan".

Kunjungan AS-China pada Senin, dipandang secara luas sebagai langkah persiapan untuk pertemuan antara Biden dan Xi Jinping.

Baca juga: ASEAN Tak Boleh Diam Saja Melihat Rivalitas AS dengan China

Namun, para pejabat mengatakan bahwa hal itu tidak dibahas selama pembicaraan Senin, yang berlangsung sekitar 4 jam.

Ketegangan hubungan AS-China telah meninggi baru-baru ini.

Pekan lalu, China memberlakukan sanksi terhadap beberapa individu dan organisasi AS, termasuk mantan Menteri Perdagangan Wilbur Ross.

Langkah itu dilakukan setelah pemerintahan Biden memperingatkan komunitas bisnisnya agar tidak beroperasi di Hong Kong.

Baca juga: Tuduh China Lakukan Aktivitas Dunia Maya Berbahaya, AS dan Sekutu Ancam Beri Konsekuensi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com