Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alami Kondisi Langka, Pria Ini Tidur 300 Hari Setahun, Bisa Terlelap 25 Hari Beruntun

Kompas.com - 26/07/2021, 15:14 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

NAGAUR, KOMPAS.com - Seorang pria di distrik Nagaur, Rajasthan, India, bisa tidur selama 300 hari penuh dalam setahun karena kondisi langka.

Pria bernama Purkharam itu bahkan dijuluki Kumbakarna di dunia nyata, karena tokoh tersebut dalam mitologi Ramayana terkenal bisa tidur enam bulan tanpa bangun.

Melansir India Today pada Sabtu (17/7/2021), Pukharam menderita kondisi langka yang disebut Axis Hypersomnia.

Baca juga: Bangun Tidur Siang, Wanita Ini Baru Sadar Salah Naik Pesawat Hampir 4.000 Km Jauhnya

Gangguan itu dapat membuatnya tidur selama 20-25 hari beruntun begitu dia tidur siang, lapor kantor berita ANI.

Purkharam didiagnosis mengidap kondisi tersebut 23 tahun yang lalu, dan sejak itu hidupnya terganggu karena sangat sulit bangun kalau sudah terlelap.

Axis Hypersomnia adalah gangguan tidur neurologis kronis yang menyebabkan kantuk di siang hari dan/atau jam tidur yang panjang selama lebih dari 9-10 jam dalam 24 jam, menurut laporan Indian Express.

Menurut penelitian, Axis Hypersomnia terjadi karena fluktuasi protein otak yang dikenal sebagai TNF-alpha.

“Awalnya dia tidur lebih dari 5-7 hari sekaligus. Khawatir tentang hal ini, kami mencari bantuan medis, tetapi penyakitnya tidak dapat disembuhkan," kata anggota keluarganya seperti dikutip ANI.

"Secara bertahap, kondisinya memburuk dan periode tidurnya meningkat lalu sekarang dia tidur selama 20-25 hari sebulan,"

Karena gangguan tersebut, Purkharam hanya bisa mengoperasikan toko kelontongnya lima hari dalam sebulan, bahkan dapat tertidur saat sedang bekerja.

Aktivitas sehari-harinya seperti mandi dan makan sampai dibantu oleh anggota keluarganya.

Berbicara kepada ANI, Purkharam mengatakan ketika dia membuka tokonya setelah 20-25 hari tidur, dia mencari seikat koran tergeletak di luar.

Dari koran-koran itu dia menghiyung berapa hari dirinya tertidur.

Baca juga: Punya Kondisi Medis Aneh, Pria Ini Tidur Terus 300 Hari dalam Setahun

Purkharam bercerita, walau sudah minum obat dan tidur sangat lama, dia sering merasa lelah dan tidak produktif. Gejala lainnya termasuk sakit kepala parah.

Meski belum ditemukan obat untuk kondisi Purkharam, istrinya, Lichmi Devi, dan ibunya, Kanvari Devi, berharap agar dia segera pulih dan menjalani kehidupan normal seperti sebelumnya.

Dokter Birma Ram Jangid mengatakan kepada ANI, hipersomnia ditemukan hanya segelintir orang dan merupakan gangguan psikologis.

“Atauk, jika seseorang pernah mengalami cedera kepala maupun tumor kronis sebelumnya, maka kondisi ini juga dapat terjadi."

"Kondisi ini hanya dilihat sebagai gangguan psikologis dalam buku atau ilmu kedokteran. Kondisi ini mungkin dapat diobati dengan mendiagnosisnya sedini mungkin," urai Dr Jangid.

Baca juga: Pria Tewas Setelah Mulutnya Disumbat Daging Kebab Saat Tidur

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com