Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kehilangan Ayah dan Ipar, Penyintas Covid-19 Mengaku Beruntung Diberi Kesempatan Hidup

Kompas.com - 22/07/2021, 19:07 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AP

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Gambar-gambar mayat yang terbakar di tumpukan kayu terbuka selama puncak pandemi di India membuat dunia ngeri pada Mei lalu.

Tetapi dalam dua minggu terakhir tiga negara Asia Tenggara sekarang telah melampaui puncak tingkat kematian per kapita India sebagai gelombang virus corona baru.

Varian delta yang ganas, mempererat cengkramannya di wilayah ini, menurut laporan AP pada Kamis (22/7/2021).

Indonesia telah menyalurkan hampir seluruh produksi oksigennya untuk penggunaan medis demi memenuhi permintaan dari pasien Covid-19 yang kesulitan bernapas.

Di kota terbesar Myanmar, para pekerja pemakaman telah bekerja siang dan malam untuk memenuhi permintaan kremasi dan penguburan baru.

Sementara di Malaysia, rumah sakit yang kebanjiran pasien harus menggunakan perawatan pasien di lantai.

Angka kematian di tiga negara itu terdongkrak seiring peningkatan rekor jumlah kasus baru yang dilaporkan di negara-negara di seluruh kawasan Asia Tenggara.

Sistem perawatan kesehatan berjuang tanpa lelah untuk mengatasi kondisi ini. Sementara pemerintah berjuang menerapkan pembatasan baru untuk mencoba memperlambat penyebaran virus Covid-19.

Baca juga: Polisi Malaysia Selidiki Kabar Puluhan Orang Berkumpul untuk Makan Durian

Akses ke ventilator

Kepada AP, Eric Lam mengaku menjadi salah satu penyintas Covid-19 yang beruntung.

Setelah kondisinya awalnya memburuk, dia masih bisa mengakses ventilator di unit ICU yang terisi penuh, lalu perlahan pulih. Dia dipulangkan dua minggu lalu.

Lam ingat sekali saat perawatannya masuk minggu ketiga di rumah sakit. Dia mendengar bunyi bip mesin terus menerus selama dua jam, sebelum seorang perawat datang untuk mematikannya.

Dia kemudian mengetahui pasien didekatnya telah meninggal.

“Saya merasa telah dilahirkan kembali dan diberi kesempatan kedua untuk hidup,” katanya melansir AP pada Kamis (22/7/2021).

Tetapi, dia kehilangan ayah dan saudara iparnya karena Covid-19. Sementara saudara lelaki lainnya tetap menggunakan ventilator di ICU.

Pria 38 tahun ini mengaku dinyatakan positif Covid-19 dan dirawat di rumah sakit pada 17 Juni di negara bagian Selangor, Malaysia, pusat wabah negara itu.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Global
Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com