Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klaster Karaoke Plus-plus Meledak, Singapura Kembali Batasi Jumlah Warga Bersantap

Kompas.com - 16/07/2021, 19:29 WIB
Ericssen,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SINGAPURA, KOMPAS.com – Hanya berselang empat hari setelah dapat bersantap maksimal lima orang, warga Singapura kembali harus bersantap maksimal dua orang mulai 19 Juni hingga 8 Agustus mendatang.

Perubahan kebijakan mendadak ini diumumkan gugus tugas Covid-19 Singapura, Jumat sore (16/7/2021) setelah melonjaknya kembali kasus infeksi lokal Covid-19 yang kali ini berasal dari gerai karaoke plus-plus atau KTV.

Sampai hari ini 120 orang tercatat telah terjangkit virus corona dari klaster karaoke.

Baca juga: Belajar dari Tsunami Covid-19, India Langsung Tingkatkan Fasilitas Kesehatan

Gerai karaoke, atau kerap disebut KTV banyak ditemukan di seantero Singapura. Tentunya seperti namanya, pengunjung biasanya mengunjungi gerai-gerai karaoke ini untuk bernyanyi bersama anggota keluarga, kolega kantor, dan teman-teman.

Namun, sudah menjadi rahasia umum bahwa gerai-gerai karaoke ini juga menjadi sarang bagi pekerja seks komersial (PSK) untuk menjajakan dirinya.

PSK ini mayoritas berasal dari China dan Vietnam yang datang ke Singapura dengan menggunakan visa turis selama 30 hari.

Berlagak layaknya seperti pramuria, para wanita ini hilir-mudik dari satu ruangan ke ruangan karaoke untuk mencari target pria yang akan mereka temani. Sentuhan fisik adalah hal yang lumrah terjadi.

Pemerintah Singapura hanya mengizinkan prostitusi legal di distrik Geylang. Sejauh ini distrik red light Geylang masih ditutup sejak pandemi Covid-19.

Gerai-gerai karaoke sesungguhnya juga hanya diizinkan menyajikan pelayanan makanan minuman sepanjang masa pandemi itu.

Baca juga: Covid-19 Singapura: Muncul Klaster Baru di Karaoke Plus-plus

Namun sejumlah video yang beredar jelas memperlihatkan pramuria terlihat menemani pengunjung tanpa masker dan jaga jarak yang jelas melanggar peraturan pengetatan sosial Covid-19 Singapura

Peraturan-peraturan pengetatan

Pengetatan sosial ini diumumkan dengan sejumlah pengecualian.

Warga yang belum divaksin atau baru menerima satu dosis vaksin hanya dapat bersantap sendiri atau dengan satu orang lainnya. Pengecualian diberikan jika dapat menunjukan hasil tes negatif Covid-19 yang diambil sebelum bersantap.

Khusus untuk warga Singapura yang sudah menerima vaksin penuh Pfizer dan Moderna, yaitu sebanyak dua dosis, tetap dapat bersantap maksimal lima orang. Jeda yang diizinkan adalah dua minggu setelah menerima dosis kedua.

Warga yang telah sembuh dari Covid-19 juga diizinkan bersantap maksimal lima orang karena dinilai berisiko rendah.

Acara resepsi pernikahan tetap dapat berlanjut dengan maksimal 5 orang per meja tanpa harus mengecek status vaksinasi hadirin.

Baca juga: Setelah Klaster Karaoke, Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak Drastis

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com