KOMPAS.com - Pencapaiannya tidak main-main. Perluasan kekuasaan Romawi, serangan yang masih berdampak, hingga pengaruhnya terhadap Perancis.
Itulah yang dicapai Julius Caesar, pemimpin militer dan politikus Romawi legendaris yang lahir pada 13 Juli 100 SM.
Dirinya bertarung dan memenangkan perang saudara, yang lantas menjadikannya penguasa terhebat dalam sejarah Romawi.
Dia jugalah yang memulai reformasi besar-besaran terhadap masyarakat dan pemerintah Romawi.
Ini menjadikannya diktator seumur hidup, satu-satunya yang paling berkuasa dalam poros pemerintahan.
Baca juga: Ibrahimovic Mirip Julius Caesar
Kepiawaian militer Yulius Kaisar diketahui secara mendetail melalui tulisannya sendiri di "Commentarii".
Kisah hidupnya pun juga sempat direkam sejarawan seperti Gaius Suetonius Tranquillus, Mestrius Plutarch, dan Lucius Cassius Dio.
Caesar, disebut memiliki hutang yang sangat besar di awal kariernya. Untuk menutupinya, saat itu dia memanfaatkan jabatannya.
Pemerasan atau kampanye militer pun banyak dilakukannya. Sampai akhirnya dirinya berhasil menaklukkan Galia.
Legiun militernya bertebaran di segala penjuru, membuat suku-suku di timur laut mulai mempersenjatai diri.
Caesar menganggap ini sebagai langkah agresif dan dirinya mulai menyerang balik. Salah satu legiunnya bahkan mulai menguasai suku-suku di timur jauh.
Baca juga: Pengaruh Romawi Kuno dalam Arsitektur Dunia
Selama musim semi 55 SM, Triumvirat mengadakan konferensi karena Romawi dilanda kekacauan.
Aliansi politik Caesar dinilai berantakan. Tapi, Konferensi Lucca malah memperbaharui Triumvirat Pertama dan memperpanjang jabatan Caesar selama lima tahun.
Berbagai pertempuran dan penaklukkan terus dilakukannya, sampai akhirnya dirinya ditusuk hingga meninggal oleh Marcus Junius Brutus dan sejumlah senator Romawi pada 15 Maret 44 SM.
Aksi pembunuhan ini menjadi pemicu perang saudara kedua yang menjadi akhir Republik Romawi.
Kekaisaran Romawi pun muncul di bawah kekuasaan cucu lelaki dan putra angkatnya, Caesar Augustus.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Pembunuhan Julius Caesar
Jasad Caesar yang dikremasi, ditaruh di tempat yang akhirnya dibangun Kuil Caesar.
Hanya altarnya saja yang tersisa saat ini. Tapi pengaruh Caesar masih kuat, dan tak lantas meredup dimakan zaman.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.