Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Sepak Bola Berlangsung 3 Jam 23 Menit demi Menanti Golden Goal

Kompas.com - 11/07/2021, 19:13 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

STOCKPORT, KOMPAS.com - Sebuah laga sepak bola resmi di Inggris saat Perang Dunia II, berlangsung selama 3 jam 23 menit untuk menanti gol penentu kemenangan.

Sistemnya mirip seperti Golden Goal, tetapi tidak ada batasan waktu. Extra time baru berakhir jika ada yang mencetak gol.

Tidak ada catatan apakah ini durasi pertandingan sepak bola terlama sepanjang masa, tetapi tercatat sebagai salah satu yang terpanjang waktunya dalam sejarah.

Aturan di extra time ini bernama Play to a Finish. Belum ada adu penalti saat itu, sehingga jika kedudukan sama kuat di waktu normal maka berlanjut ke babak tambahan, dan baru berakhir kalau ada yang menceploskan bola ke gawang.

Baca juga: 5 Tambahan Waktu Terlama di Sepak Bola, Ada yang Sampai 45 Menit

Kompetisi sepak bola Inggris saat Perang Dunia II berlangsung dengan regulasi tidak teratur.

Para pemain dengan badan sehat dan cukup umur harus menyambi di militer untuk berperang, dan ada beberapa yang memiliki pekerjaan tetap.

Turnamen-turnamen akhirnya dimainkan secara regional dan singkat.

Dilansir dari The Guardian pada 29 Maret 2018, Piala Lancashire adalah turnamen yang bereksperimen dengan sistem Play to a Finish.

Uji coba pertama dilakukan saat Burnley mengalahkan Everton. Tidak banyak waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan laga, dan percobaan itu dianggap sukses.

Pada 1942 aturan Play to a Finish diadopsi oleh War Cup (Piala Perang). Selama beberapa tahun berikutnya, meski tidak selalu diterapkan, aturan tersebut juga diadopsi oleh berbagai kompetisi dengan sistem gugur di Inggris dan Skotlandia.

Aturan ini lalu diprediksi akan menimbulkan masalah oleh Liverpool Echo pada April 1944. Mereka khawatir, bagaimana jika sampai petang tetap belum ada pemenangnya?

Kekhawatiran bermula dari pertandingan Liverpool melawan Everton di Piala Lancashire yang berlangsung 130 menit.

Setelah dua jam lebih laga bergulir tidak ada yang mencetak gol penentu kemenangan, sampai direktur dan manajer kedua tim berunding dengan para pemain dan wasit di pinggir lapangan untuk mencari solusi.

Baca juga: Inggris Minta Suporter Italia Tak Nonton Final Euro di London

"Liverpool menyarankan undian, tapi para pemain Everton, yang tampaknya belum terlalu lelah, memilih untuk melanjutkan," tulis Liverpool Echo dikutip Kompas.com dari The Guardian.

"Tuan Walter Cartwright mewakili Lancashire FA kemudian menginstruksikan wasit untuk menyelesaikan pertandingan jika tidak ada gol dalam lima menit berikutnya."

"Akhirnya tidak ada gol, dan para pemain pulang dengan kelelahan.”

“Kita harus ingat bahwa semua pemain bergabung dengan militer atau bekerja. Tidak ada yang 'rebahan' sampai tengah hari."

"Banyak pemain sipil yang bekerja pada pagi sebelum pertandingan, sementara tentara sering harus melakukan apel pagi sebelum meninggalkan kamp,” keluh Echo.

Hal yang dikhawatirkan Liverpool Echo itu pun terjadi di War Cup musim berikutnya.

Pertandingan antara Cardiff City dan Bristol City berjalan selama 3 jam 20 menit, tidak termasuk jeda turun minum. Golden Goal baru tercipta saat ada kesalahan kiper.

“Waktu pertandingan panjang berlangsung, kedua pihak menderita. Apakah itu tidak akan pernah berakhir, pikir kami ketika dua tim itu semakin lelah, tapi tetap berjibaku seperti manusia super yang dibuat untuk memasukkan energi sebanyak mungkin ke dalam sepak bola, semampu mereka" tulis kritik Western Mail.

"Saya yakin bahwa setelah kejadian ini, para petinggi akan berhati-hati untuk tetap menerapkan aturan yang membuat kelelahan fisik dan mental pada pemain serta penonton.

"Saya tahu aturan Play to a Finish hanyalah berlaku selama perang, tetapi demi kepentingan pertandingan, itu harus segera dihapus. ”

Baca juga: Anggota Tim Sepak Bola Nasional Myanmar Tak Mau Pulang, Cari Suaka di Jepang

Namun kritik reporter Western Mail itu diabaikan oleh panitia kompetisi, dan kejadian serupa terulang 12 bulan kemudian.

Pada 30 Maret 1946 Stockport County menjamu Doncaster Rovers di leg kedua League III North Cup.

Leg pertama berakhir 2-2 begitu pula leg kedua, sehingga kedua tim melanjutkan ke perpanjangan waktu. Artinya tanpa satu pun gol pertandingan akan terus berlanjut.

Saat laga hampir berlangsung tiga jam, Les Cocker, penyerang Stockport, menceploskan bola ke gawang Doncaster.

Penonton tumpah ruah ke lapangan dan menghampiri pencetak gol, tapi kemudian mereka mendengar suara peluit.

Wasit Baker dari Crewe, melihat ada handball, menganulir gol, dan mengangkat tangan untuk melanjutkan permainan.

"Pada menit-menit terakhir para pemain pingsan karena kelelahan dan penonton meminta wasit untuk menghentikan permainan," tulis Yorkshire Post.

"Akhirnya, sinar matahari, seperti antusiasme semua orang, terbenam."

“Pada senja hari dan dengan kabut asap dari rel kereta api yang menutupi tanah, wasit Baker memutuskan bahwa cahaya terlalu buruk untuk dilanjutkan, dan 22 pemain yang lelah serta tiga ofisial tertatih-tatih keluar lapangan,” lanjut Yorkshire Post.

"Setelah 203 menit (3 jam 23 menit) tidak ada pemenang. Kedua tim lalu diinstruksikan melempar koin untuk menentukan tuan rumah pertandingan ulang; Doncaster menang, dan empat hari kemudian mereka bertanding lagi."

"Setelah hampir 400 menit kedua pihak akhirnya menemukan pemenangnya. Ralph Maddison mencetak hat-trick dengan Doncaster meraih kemenangan 4-0."

Setelah pertandingan tersebut, aturan Play to a Finish bertahan hanya beberapa bulan berikutnya.

Baca juga: Pengusaha China Beli Klub Sepak Bola agar Dia dan Anaknya yang Gemuk Bisa Main

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com