Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kedua Kalinya, Joe Biden Perintahkan Serang Milisi yang Didukung Iran

Kompas.com - 28/06/2021, 10:52 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber UPI

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Militer Amerika Serikat (AS) melancarkan serangan udara terhadap sejumlah fasilitas milik dua kelompok milisi masing-masing di Iran dan Suriah.

AS melancarkan serangan udara kepada dua kelompok milisi yang didukung Iran tersebut pada Minggu (27/6/2021).

Kementerian Pertahanan AS menyatakan, serangan tersebut dilancarkan atas arahan dari Presiden AS Joe Biden sebagaimana dilansir United Press International.

Baca juga: Putin Tak Berkomitmen Perbarui Operasi Bantuan Lintas Batas PBB ke Suriah

Juru Bicara Kementerian Pertahanan AS John Kirby menyatakan, serangan udara itu menargetkan sejumlah fasilitas yang dioperasikan oleh kelompok Kata'ib Hezbollah dan Kata'ib Sayyid al-Shuhada.

Kirby menambahkan, dua kelompok milisi tersebut menargetkan personel dan fasilitas AS di Irak dengan pesawat nirawak.

Dia menambahkan, serangan udara tersebut mengenai dua fasilitas operasional dan penyimpanan senjata di Suriah dan mengenai satu fasilitas di Irak.

"Seperti yang ditunjukkan oleh serangan malam ini, Presiden Biden sudah jelas bahwa dia akan bertindak untuk melindungi personel AS," kata Kirby.

Baca juga: Israel Gempur Suriah, 11 Orang Tewas

Kirby mengatakan serangan itu tepat dan sengaja dirancang untuk mencegah eskalasi konflik sekaligus mengirim pesan “pencegahan”.

Serangan udara tersebut adalah serangan kedua AS di bawah pemerintahan Biden yang menyerang kelompok milisi yang didukung Iran di Suriah.

Pada 25 Februari, Biden mengizinkan serangan udara yang menargetkan fasilitas di titik kontrol perbatasan yang dioperasikan oleh dua kelompok milisi yang sama.

Baca juga: Suriah Tangkis Serangan Rudal Kiriman Israel

Ketua DPR AS Nancy Pelosi, mengatakan serangan yang dilancarkan AS pada Minggu tersebut tampak sebanding dengan ancaman yang ada.

"Melindungi para pahlawan militer yang membela kebebasan kita adalah prioritas," kata Pelosi dalam sebuah pernyataan.

“Milisi yang didukung Iran yang memanfaatkan fasilitas ini telah terlibat dalam serangan yang mengancam personel AS serta sekutu kami,” sambung Pelosi.

Baca juga: Hampir 500.000 Orang Tewas Selama 10 Tahun Konflik Suriah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com