Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Sejumlah Negara Hadapi Covid-19 Varian Delta dari Bangladesh, Indonesia hingga Israel

Kompas.com - 27/06/2021, 19:30 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Al Jazeera

KOMPAS.com - Sejumlah otoritas negara dunia dari Bangladesh, Indonesia, Australia hingga Israel berlomba untuk menahan penyebaran varian Delta yang meningkatkan jumlah kasus Covid-19.

Saat negara-negara di dunia mengkampanyekan vaksinasi, varian Delta mulai merebak, memicu kekhawatiran terjadinya gelombang baru Covid-19 yang telah menewaskan hampir empat juta orang penduduk dunia.

"Saat ini ada banyak kekhawatiran tentang varian Delta," kata kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam jumpa pers Jumat (25/6/2021).

Baca juga: Daftar Negara dan Kota yang Lockdown akibat Covid-19 Varian Delta

“(Varian) Delta adalah yang paling menular dari varian yang diidentifikasi sejauh ini, telah diidentifikasi di setidaknya 85 negara dan menyebar dengan cepat di antara populasi yang tidak divaksinasi,” lanjut Tedros.

Melansir Al Jazeera pada Sabtu(26/6/2021), para ahli mengatakan varian Delta menyebar lebih mudah karena mutasi yang membantunya menempel pada sel-sel dalam tubuh.

Sementara, beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa vaksin masih sangat efektif melawan varian Delta, hanya ketika telah mendapatkan suntikan dosis kedua. Sedikit kurang efektif terhadap satu dosis vaksin.

Varian Delta yang pertama kali diidentifikasi di India pada April, sangat menular, sehingga para ahli mengatakan lebih dari 80 persen populasi perlu diinokulasi untuk menahan penyebarannya.

Target 80 persen itu diakui menantang, bahkan untuk negara-negara kaya dengan program vaksinasi yang signifikan.

Varian baru Covid-19 ini sekarang bertanggung jawab atas lebih dari 90 persen dari semua infeksi baru di Inggris dan sekitar 30 persen di Amerika Serikat.

Baca juga: Sydney Lockdown Lagi Saat Kasus Covid-19 Varian Delta Berkembang

Bangladesh

Di Bangladesh, pihak berwenang mengumumkan pemberlakukan lockdown nasional baru mulai Senin (28/6/2021) karena varian Delta yang mengkhawatirkan.

Perkantoran juga ditutup selama seminggu dan hanya transportasi terkait medis yang diizinkan untuk beroperasi..

Indonesia

Di Indonesia, Presiden Joko Widodo mengatakan negara berpenduduk 270 juta orang itu sedang menghadapi “situasi luar biasa” Covid-19.

Jokowi, panggilan akrabnya, berjanji untuk menangani lonjakan kasus Covid-19 dengan “kebijakan yang cepat dan tepat”.

Indonesia mencatat lebih dari 21.000 kasus Covid-19 baru pada Sabtu (26/6/2021), yang merupakan jumlah kasus harian tertinggi.

Australia dan Selandia Baru

Sydney, kota terbesar di Australia memberlakukan lockdown selama 2 pekan dan memerintahkan masyarakatnya untuk tetap berada di rumah. Diizinkan keluar hanya untuk keperluan yang krusial.

Pembatasan baru di Sydney, Australia mempengaruhi sekitar 5 juta penduduk Sydney dan ratusan ribu lainnya yang tinggal di kota-kota terdekat.

Selandia Baru yang melihat "banyak wabah" Covid-19 di Australia, akhirnya mengumumkan penangguhan 3 hari pengaturan perjalanan bebas karantina dengan Australia.

Menteri Tanggap Darurat Covid-19 Australia Chris Hipkins mengatakan, penangguhan itu akan memberi para pejabat waktu untuk mempertimbangkan langkah-langkah "untuk membuat aturan lebih aman, seperti pengujian pra-keberangkatan untuk semua penerbangan" antara kedua negara.

Baca juga: Apa Itu Varian Delta Plus dan Bedanya dengan Varian Lain?

Eropa

Di Eropa, bagaimanapun, beberapa negara mengumumkan pencabutan pembatasan bahkan ketika para ilmuwan telah memperingatkan bahwa Delta diperkirakan mencapai 90 persen dari semua kasus baru di Uni Eropa pada akhir Agustus.

Spanyol pada Sabtu (26/6/2021) mengakhiri wajib mengenakan masker di luar ruangan, setahun setelah aturan itu pertama kali diperkenalkan.

Keputusan itu muncul meskipun ada pengumuman kluster virus corona utama di ibu kota, Madrid, yang ditelusuri dari perjalanan pelajar ke pulau liburan Mallorca, dengan lebih dari 2.000 orang diperintahkan untuk isolasi diri.

Belanda juga mengakhiri aturannya tentang pemakaian masker di luar ruangan, sambil melonggarkan pembatasan makan di dalam ruangan dan membuka kembali klub malam untuk orang-orang yang dites negatif.

Di Swiss menghapus sebagian besar pembatasan virus corona yang tersisa pada Sabtu (26/6/2021).

Kebijakan yang diambil setelah Menteri Kesehatan Alain Berset mengatakan pada pekan ini bahwa penggunaan vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna di negara itu memberikan perlindungan yang memadai terhadap varian Delta.

Ilmuwan Eropa memperkirakan varian Delta 40 hingga 60 persen lebih menular dari pada varian Alpha (B.1.1.7), yang pertama kali ditemukan di Inggris, yang lebih menular dari pada virus asli yang pertama kali terdeteksi pada akhir 2019.

“Ini menginfeksi lebih banyak orang, dapat menyebar lebih cepat,” ahli vaksin Dr Annelies Wilder Smith, dari London School of Hygiene and Tropical Medicine, mengatakan kepada Al Jazeera.

“Kami melihatnya di India. Kami melihatnya di Australia, Indonesia, di Inggris. Dan saya pikir kita akan melihat sekarang semakin banyak di Eropa, dan memang, juga di Amerika,” kata Smith.

Rusia

Saint Petersburg, Rusia, tuan rumah Euro 2020, pada Sabtu (26/6/2021) melaporkan jumlah kematian harian Covid-19 tertinggi sejak awal pandemi Covid-19.

Angka resmi mengatakan Saint Petersburg, yang telah menjadi tuan rumah 6 pertandingan turnamen sepak bola dan akan menjadi tuan rumah perempat final pada Jumat depan, mencatat 107 kematian akibat virus corona selama 24 jam terakhir.

Pihak berwenang di kota Rusia memperketat pembatasan anti-virus corona pada pekan lalu, dalam upaya untuk mengekang lonjakan infeksi baru.

Salah satu caranya adalah dengan menutup food court di pusat perbelanjaan kota dan zona penggemar Euro 2020.

Langkah itu dilakukan karena otoritas Rusia telah melihat ledakan kasus baru Covid-19 sejak pertengahan Juni, yang didorong oleh varian Delta.

Paul Brennan dari Al Jazeera, melaporkan dari London, mengatakan ada kekhawatiran tentang hubungan antara turnamen dan wabah Covid-19.

“Kehadiran di stadion-stadion itu telah menjadi prasyarat (mencegah penyebaran virus), jika Anda benar-benar menunjukkan tes virus corona negatif," ujar Brennan.

"Tapi, itu tidak menghentikan orang-orang berbaur di jalan-jalan dan berbaur dengan anggota masyarakat lain yang tidak harus melalui tes ini,” katanya.

Baca juga: Varian Delta Dominasi 90 Persen Kasus Baru Covid-19 di Uni Eropa

Finlandia

Di Finlandia, pejabat kesehatan mengatakan mereka telah mendeteksi lonjakan infeksi virus corona yang ditelusuri ke penggemar sepak bola yang kembali dari Saint Petersburg, Rusia.

Direktur lembaga kesehatan Finlandia, Mika Salminen, mengatakan kepada penyiar publik YLE bahwa sejauh ini lebih dari 120 kasus Covid-19 telah diidentifikasi berasal dari penumpang yang kembali dari kota Rusia, sebagian besar penggemar sepak bola, dan jumlahnya kemungkinan akan meningkat.

Afrika Selatan

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika memperingatkan infeksi juga melonjak pada tingkat yang mengkhawatirkan di setidaknya 12 negara di Afrika, dengan varian Delta menyebabkan pasien rawat inap membludak yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Menurut WHO, hanya satu persen orang Afrika yang divaksinasi lengkap, rasio terendah secara global.

Di Afrika Selatan, negara yang paling parah dilanda Covid-19, para ilmuwan mengatakan pada Sabtu (26/6/2021) bahwa varian Delta tampaknya mendominasi kasus infeksi baru.

Pada Jumat (25/6/2021), pihak berwenang mendaftarkan 18.000 kasus baru.

Penjabat Menteri Kesehatan Mmamoloko Kubayi-Ngubane mengatakan dalam konferensi pers pada hari yang sama bahwa sekarang kemungkinan puncak gelombang ketiga akan melampaui puncak gelombang kedua pada Januari di Afrika Selatan.

Israel

Israel yang memiliki salah satu kampanye vaksinasi Covid-19 paling sukses di dunia, telah mencatat lonjakan kasus terkait varian Delta, saat pihak berwenang menghapuskan persyaratan untuk memakai masker di tempat umum yang tertutup pada 10 hari lalu.

Negara ini mencatat setalah 4 hari berjalan, ada lebih dari 100 kasus baru sehari. Sehingga, kementerian kesehatan kini telah membatalkan keputusan itu.

Baca juga: Para Ahli Sebut Terlalu Dini Simpulkan Risiko Varian Delta Plus

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com