Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WNI Rela Ikut Tur Vaksinasi ke AS, Bayar Jutaan Pakai Jasa Agen Perjalanan

Kompas.com - 23/06/2021, 17:48 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Reuters

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga negara Indonesia (WNI) dilaporkan memesan tur vaksin ke Amerika Serikat (AS) agar segera mendapat vaksin Covid-19, lewat jasa agen perjalanan di dalam negeri.

Dengan negara-negara kaya seperti AS meluncurkan vaksinasi jauh lebih cepat, penduduk kaya di negara berkembang rela pergi ke luar negeri untuk mendapatkan vaksin Covid-19 lebih cepat.

Menurut laporan Reuters hal ini terjadi pada warga negara dari Indonesia, Thailand, hingga Meksiko.

Baca juga: POPULER GLOBAL: Biden Umumkan Penerima Vaksin Covid-19, Termasuk Indonesia | Wanita Kebanjiran Paket Misterius

"Kebetulan saya belum mendapatkan vaksin di sini, jadi sebaiknya saya pergi jalan-jalan dan mendapatkan vaksin di sana," kata Muhammad Risqy Putra (25 tahun) kepada Reuters, dilansir Senin (21/6/2021).

Ini akan menjadi yang pertama baginya ke Amerika Serikat. Dia akan ditemani oleh orang tuanya, yang juga berniat untuk divaksinasi.

Meningkatnya kasus Covid-19 di negara terpadat keempat di dunia ini juga mendorong gerakan vaksinasi menjadi prioritas khususnya untuk "zona merah."

ATS Vacations, agen perjalanan yang menawarkan "tur vaksinasi", memperkirakan telah kehilangan 75 persen dari bisnisnya karena pandemi.

Perusahaan itu mengatakan perjalanan itu bermanfaat bagi industri dan konsumen.

“Kami membantu yang ingin divaksinasi, tapi kesulitan (mendapat suntikan). Karena ingin bepergian sekaligus, kenapa tidak menggabungkan keduanya,” kata Lilik Budiman, Sales Director ATS Vacations.

Iklan agensi tersebut mencantumkan informasi "kesempatan untuk mendapatkan vaksin gratis," di sebelah tulisan itu ada foto botol vaksin Covid-19 satu dosis, Johnson & Johnson.

Baca juga: Anak-anak Berusia 6 Tahun, 3 Tahun, dan 14 Bulan Ini Telah Dapat Suntikan Vaksin Covid-19

Lebih dari 100 orang dilaporkan sejauh ini telah memesan tur vaksin tersebut. Perjalanan ini akan berlangsung dari Juni hingga November, dengan keberangkatan bergantung pada orang yang mendapatkan visa untuk bepergian.

Biaya perjalanan delapan hari minimum dapat berkisar dari 1.100 dollar AS (Rp 16 juta) hingga 3.700 dollar AS (Rp 53 juta).

Paket perjalanan tergantung pada apakah itu tur kelompok atau pribadi. Setiap tur grup dapat menampung hingga 30 orang.

Pengguna jasa lainnya atas nama Dewiana (33 tahun), berencana jalan-jalan bersama suaminya pada akhir September.

Kesempatan mendapatkan merek vaksin pilihannya, menjadi salah satu alasan mengapa ia ingin mencoba ke luar negeri.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com