Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelonggaran Kian Banyak, Peneliti Oxford Sarankan Tetap Pakai Masker

Kompas.com - 23/06/2021, 14:55 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

LONDON, KOMPAS.com - Sebagian besar wilayah sudah membuka kembali atau mencabut pembatasan virus corona.

Ini membuat beberapa orang lantas mengabaikan protokol kesehatan.

Namun, para peneliti di Universitas Oxford Inggris menyarankan untuk tetap memakai masker, dan alangkah lebih baiknya, tak melupakan vaksinasi.

Baca juga: Seberapa Efektif Masker Mencegah Covid-19?

Ini diumumkan menyusul munculnya varian baru penyakit ini.

Dilansir Guardian, profesor Oxford menegaskan bahwa respon imun tiap orang berbeda-beda. Bahkan, yang sudah terinfeksi corona, bisa terjangkit kembali.

Di sinilah pentingnya menjaga protokol kesehatan dan melakukan vaksinasi.

“Jika Anda melihat lintasan respons imun setelah infeksi, sebagian besar masih dapat dideteksi enam bulan kemudian. Tapi ini sangat bervariasi setiap orang,” kata salah satu profesor kedokteran Oxford.

"Hal itu akan sangat berbeda jika dihadapkan dengan vaksin. Jika Anda ikut vaksinasi, Anda mendapatkan respons yang sangat kuat," tambahnya.

Baca juga: India Laporkan Varian Covid-19 Delta Plus yang Meresahkan

Antara April dan Juni 2020, 78 petugas kesehatan yang memiliki virus corona, dengan atau tanpa gejala, dianalisis darahnya hingga enam bulan pasca infeksi.

Apa yang ditemukan adalah adanya antibodi berbeda yang berpotensi memicu kerentanan imun.

Ini langsung menargetkan sel B, yang membuat antibodi dan menyimpan memori penyakit, dan sel T, yang membunuh sel yang terinfeksi.

Baca juga: Pasokan Lambat, 5 Negara Bagian AS Ini Belum Vaksinasi Separuh Warganya

Para peneliti juga menemukan bahwa lebih dari 90 persen orang yang memiliki infeksi tanpa gejala, tidak memiliki respon imun yang terukur selama enam bulan kemudian.

"Dalam pandangan kami, infeksi sebelumnya tidak selalu melindungi Anda dari Sars-Cov-2 dalam jangka panjang, terutama varian yang menjadi perhatian," ujar peneliti.

"Intinya, vaksinasi tidak boleh dilupakan," tambahnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com