Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasokan Lambat, 5 Negara Bagian AS Ini Belum Vaksinasi Separuh Warganya

Kompas.com - 14/06/2021, 15:42 WIB
Tito Hilmawan Reditya,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Lima negara bagian di AS disebut belum memberikan satu pun dosis vaksin virus corona pada separuh populasi di wilayahnya.

Kabar Ini muncul karena beberapa bulan terakhir, pasokan vaksin di "Negeri Uncle Sam" dianggap melambat.

Alabama, Louisiana, Mississippi, Tennessee, dan Wyoming--wilayah yang belum sepenuhnya memberikan vaksin pada warganya--sejauh ini masih berjuang lakukan vaksinasi penuh.

Data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) yang dilansir AP menyebut, sekitar 50 persen penduduk di masing-masing wilayah itu, masih menunggu dosis pertama vaksin mereka yang tertunda.

Baca juga: Warga Pakistan yang Tolak Vaksin Corona Ponselnya Diblokir, PNS Tak Digaji

Keterlambatan vaksin di negara bagian dan wilayah lain di AS, berpotensi mengancam tujuan Presiden AS Joe Biden yang menargetkan 70 persen warganya sudah dapat dosis pertama vaksin paling lambat 4 Juli mendatang.

Wakil petugas kesehatan Alabama, Karen Landers mengatakan, negara bagian tidak akan dapat memenuhi tujuan Biden kalau ada masalah keterlambatan.

"Tapi itu tidak menghalangi kami untuk terus mendorong agar orang-orang nantinya mau melakukan vaksinasi," ujarnya.

Baca juga: 4 Fakta Haji 2021: Kuota 60.000, Jenis Vaksin, hingga Syarat Jemaah

Sejauh ini, CDC mengatakan ada 142 juta individu yang sudah divaksinasi penuh di AS.

Tapi vaksinasi melambat karena presiden dan pejabat kesehatan malah memusatkan perhatian mereka pada individu yang masih ragu untuk divaksin.

Beberapa pemerintah federal lakukan hal-hal unik dan kreatif supaya penduduk tidak ragu dan mau menerima vaksinasi.

Contohnya seperti negara bagian Alabama, yang meminta bantuan pelatih sepak bola Crimson Tide Nick Saban--orang yang dicintai di negara bagian itu--untuk mendorong para penduduk agar mau divaksin.

Baca juga: Dokter Anti-Vaksin Meninggal karena Covid-19

Sementara negara bagian lain sudah memulai lotre untuk orang yang mau divaksinasi lengkap.

Ada pula yang membagikan kartu hadiah, bahkan menyiapkan undian senjata.

"Pada akhirnya, vaksinasi memang tergantung tiap-tiap individu. Tapi kita dapat mengambil langkah kreatif agar mereka mau divaksin," kata sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki.

"Kami juga memahami bahwa kami tidak memiliki kendali 100 persen. Tapi kami akan melakukan semua yang kami bisa untuk pemerintah federal, supaya bisa mencapai tujuan yang sudah dicanangkan presiden," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com