Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KJRI Chicago Gandeng Q-Grader Terkemuka Kenalkan Varian Baru “Kopi Spesialti” Indonesia

Kompas.com - 19/06/2021, 17:09 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Rilis

CHICAGO, KOMPAS.com - KJRI Chicago mempromosikan “Kopi Spesialti” Indonesia melalui acara Coffee Cupping dengan mengundang pelaku bisnis dan ahli kopi di Midwest, Amerika Serikat (AS).

Bertempat di rooftop function area KJRI Chicago, kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan beberapa perusahaan roastery terbesar di AS yaitu Intelligentsia, Metric Coffee, Stivers Coffee dan New Math Coffee.

Baca juga: 8 Catatan Sejarah dari Secangkir Kopi, dari Ethiopia hingga Eropa

Biji kopi hanya bisa dikategorikan sebagai “Kopi Spesialti” bila memperoleh grade/nilai 80 atau lebih di skala 100-poin Coffee Review.

Kopi tersebut sangat diperhatikan mulai dari cara penanaman, bentuk biji yang sempurna, serta proses pengolahan dan pengeringan terbaik, barulah bisa menghasilkan apa yang disebut “Kopi Spesialti.”

Kegiatan coffee cupping ini dipandu oleh Mikey Rinaldo, seorang barista sekaligus Q-grader bersertifikasi Indonesia yang tinggal di Chicago. Dia telah beberapa kali memenangkan ajang kompetisi barista internasional.

Q-Grader sendiri adalah mereka yang telah lulus ujian Coffee Quality Institute, setelah melewati pelatihan dan ujian yang ketat.

Di seluruh dunia, diperkirakan hanya terdapat 3.500 orang Q-Grader bersertifikasi.

Baca juga: 8 Penemuan Revolusioner Muslim dalam Sejarah Dunia, dari Kopi hingga Aljabar

Dalam kesempatan ini Mikey melakukan cupping terhadap 8 varian “kopi spesialti” yang terdiri atas jenis Azalea, Semendo, Siamang Forest, Simalungun, Sunda Aromani, Papandayan, Pulu-pulu Natural, dan Toraja Pulu-pulu.

Keseluruh “kopi spesialti” yang ditampilkan adalah yang berasal dari perkebunan bersertifikasi. Semua diolah dan dikembangkan sesuai standar “kopi spesialti,” serta bersifat berkelanjutan.

Artinya, dalam pengelolaannya kopi itu juga memperhatikan kesejahteraan para petani, pemilik lahan perkebunan maupun masyarakat sekitar.

Adapun kopi yang digunakan dalam acara tersebut berasal dari sejumlah perusahaan seperti Klasik Beans, Tanamera, Sosogood Coffee Company dan Bloom.

Konjen RI Chicago Meri Binsar Simorangkir dalam sambutannya menyatakan, ”Acara Coffee Cupping ini untuk ditujukan utamanya untuk memperkenalkan kopi spesialti Indonesia yang belum ada di daerah Midwest, AS.”

Sejauh ini, kata dia, kopi Indonesia yang sudah banyak beredar adalah kopi jenis Sumatera dan Java.

Melalui acara ini dia berharap permintaan terhadap varian kopi Indonesia yang lain bisa tumbuh. Dengan begitu pada akhirnya ekspor kopi Indonesia secara keseluruhan dapat turut terdongkrak.

Baca juga: Kopi Boyolali Indonesia Perdana Tembus Pasar Ekspor Jerman Didorong KJRI Hamburg di Tengah Pandemi Covid-19

Senada dengan Konjen Meri, Mikey mengatakan, “Kopi Indonesia memiliki karakteristik yang kuat, dan masing-masing daerah memiliki cita rasa yang berbeda. Hal ini saya yakini akan menjadi daya tarik tersendiri, dan berpotensi besar untuk menembus pasar AS”.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com