Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update: Korban Ledakan Besar Pipa Gas di China Meningkat 25 Orang Tewas

Kompas.com - 15/06/2021, 11:09 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

BEIJING, KOMPAS.com - Korban tewas dari ledakan gas besar-besaran di China tengah pada Minggu (13/6/2021) telah meningkat menjadi 25 orang.

Penambahan korban terjadi seiring terus dilakukannya upaya penyelamatan oleh petugas, yang terus menyaring puing-puing untuk mencari korban selamat.

Baca juga: Saluran Gas di China Meledak, 12 Orang Tewas

Ledakan di dekat pasar sayur yang ramai di Shiyan, Provinsi Hubei dan merobohkan beberapa bangunan sekitar pukul 6.30 pagi waktu setempat.

“Insiden itu menyebabkan 138 lainnya terluka, 37 di antaranya serius,” kata pihak berwenang.

Para pejabat awalnya mengatakan 12 orang tewas dalam ledakan itu, tetapi 13 mayat lagi ditemukan pada pukul 12:30 malam. Senin waktu setempat.

Presiden China Xi Jinping memerintahkan upaya penyelamatan habis-habisan setelah ledakan itu.

Dia bersumpah bahwa "mereka yang bertanggung jawab atas insiden itu harus dimintai pertanggungjawaban," kata CCTV yang dikendalikan negara.

Baca juga: AS Periksa “Laporan Kebocoran” di Pembangkit Nuklir China atas Permintaan Perusahaan Perancis


Pejabat China telah berusaha untuk meningkatkan standar keselamatan di negara itu, yang telah terganggu oleh kecelakaan industri China sepanjang sejarahnya.

Pada 2015, serangkaian ledakan di Tianjin menewaskan 173 orang. Kejadian itu terjadi dua tahun setelah ledakan pipa minyak di Qingdao menewaskan lebih dari 60 orang.

Baca juga: China Dituduh Coba Menutupi Kebocoran Radiasi Pembangkit Nuklir Taishan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Profilnya Misterius, Wali Kota Bamban di Filipina Diduga Mata-mata China

Profilnya Misterius, Wali Kota Bamban di Filipina Diduga Mata-mata China

Global
Banjir Bandang Kembali Terjang Afghanistan, 66 Orang Tewas

Banjir Bandang Kembali Terjang Afghanistan, 66 Orang Tewas

Global
Kini, Nyawa PM Slovakia Tak Lagi dalam Bahaya

Kini, Nyawa PM Slovakia Tak Lagi dalam Bahaya

Global
Saat Utusan AS Kunjungi Israel, Pesawat dan Tank Tetap Gempur Gaza

Saat Utusan AS Kunjungi Israel, Pesawat dan Tank Tetap Gempur Gaza

Global
Pria China Tewas Saat Coba Olahraga Kontroversial Seperti Ini

Pria China Tewas Saat Coba Olahraga Kontroversial Seperti Ini

Global
Berakhirnya Era Keluarga PM Lee di Singapura

Berakhirnya Era Keluarga PM Lee di Singapura

Global
Filipina Ganti Komandan Militer di Laut China Selatan

Filipina Ganti Komandan Militer di Laut China Selatan

Global
Serangan Israel di Kamp Pengungsi Gaza Tengah Tewaskan 20 Orang

Serangan Israel di Kamp Pengungsi Gaza Tengah Tewaskan 20 Orang

Global
Raja Salman Nyeri Sendi dan Suhu Tinggi, Akan Jalani Tes Medis

Raja Salman Nyeri Sendi dan Suhu Tinggi, Akan Jalani Tes Medis

Global
Demi Palestina, Mahasiswa Internasional di AS Rela Pertaruhkan Status Imigrasi...

Demi Palestina, Mahasiswa Internasional di AS Rela Pertaruhkan Status Imigrasi...

Global
Rangkuman Hari Ke-815 Serangan Rusia ke Ukraina: Polandia Bangun Benteng di Perbatasan | 9.907 Warga Kharkiv Dievakuasi 

Rangkuman Hari Ke-815 Serangan Rusia ke Ukraina: Polandia Bangun Benteng di Perbatasan | 9.907 Warga Kharkiv Dievakuasi 

Global
Saat Kopi dari Berbagai Daerah Indonesia Tarik Minat Pengunjung Pameran Kopi Akbar di Australia...

Saat Kopi dari Berbagai Daerah Indonesia Tarik Minat Pengunjung Pameran Kopi Akbar di Australia...

Global
Hilang 26 Tahun, Omar Ternyata Diculik Tetangga Hanya 200 Meter dari Rumah

Hilang 26 Tahun, Omar Ternyata Diculik Tetangga Hanya 200 Meter dari Rumah

Global
Saat 800.000 Warga Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza, Pergi ke Daerah-daerah yang Tak Tersedia Air...

Saat 800.000 Warga Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza, Pergi ke Daerah-daerah yang Tak Tersedia Air...

Global
Kabinet Perang Israel Terpecah, Benny Gantz Ancam Mundur

Kabinet Perang Israel Terpecah, Benny Gantz Ancam Mundur

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com