Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Susu Diminum Manusia, Awalnya dari Anggapan Sapi Hewan Suci

Kompas.com - 01/06/2021, 15:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Sumber wikipedia,BBC

KOMPAS.com - 1 Juni selalu diperingati dunia sebagai hari susu. Peran susu bagi umat manusia memang begitu penting. Manfaatnya dari segi nutrisi, membuat susu terus dikonsumsi sampai saat ini.

Susu dihasilkan hewan mamalia. Yang paling populer dan paling banyak dijadikan konsumsi tentu saja susu yang berasal dari sapi.

Ada banyak versi tentang siapa orang pertama yang mulai berternak sapi dan mengonsumsi susu.

Baca juga: Hari Susu Sedunia 1 Juni 2021: Tingkat Konsumsi Susu Penduduk Indonesia Masih Rendah

Versi awal menyebut bahwa susu pertama kali dikonsumsi pada abad 18. Orang pertama yang meminumnya adalah petani dan penggembala di Eropa Barat.

Tubuh manusia diperkirakan baru bisa mencerna susu di era itu, yang muncul setelah mereka mendapat pengetahuan baru soal hewan ternak.

Saat itu, mulai terjadi persistensi laktase, memungkinkan tubuh manusia untuk mencerna susu.

Baca juga: Sejarah Konsumsi Susu di Indonesia, Kapan Mulai Diminum?

Di sisi lain, para ilmuwan percaya bahwa sebelum sapi, manusia terlebih dulu mengonsumsi susu dari auroch, spesies ternak liar yang pernah hidup di dekat Mediterania, sekitar 10 ribu tahun lalu.

Auroch lantas dikenal sebagai nenek moyang sapi perah modern.

Di samping itu, penelitian lain menyebutkan bahwa pemerahan susu pertama dalam sejarah terjadi sekitar 8.000 SM di Mesopotamia. Saat itu, bangsa Sumeria sudah mulai menjinakkan sapi, dan mengolahnya jadi konsumsi, termasuk susu.

Beberapa artefak di kuil Ninhursag di kota Sumeria, Tell al-Ubaid, bahkan menunjukkan ukiran bergambar susu. Menggambarkan dengan jelas gambaran manusia memerah susu sampai membuat mentega.

Baca juga: Hari Susu Sedunia 2021, Sejak Kapan Mulai Dirayakan?

Penelitian lain juga menyebut masa Mesir kuno, kisaran 3.000 SM, sebagai awal manusia mengonsumsi susu. Di era itu, sapi mulai dipelihara karena dianggap hewan suci.

Orang-orang Mesir membawa sapi suci dan mempersembahkannya pada Isis, dewi pertanian. Sapi juga diyakini sebagai dewi bernama Hathor, yang bertugas menjaga kesuburan tanah Mesir.

Temuan lain menyebut, di India kisaran tahun 2.000 SM, juga mulai muncul ketergantungan pada sapi dan produk susu.

Ini karena peradaban Veda yang memerintah India Utara sekitar tahun 1.750 SM sampai sekitar 500 SM, menjalankan ajaran Weda, di mana sapi dianggap sebagai hewan suci. Masyarakat pun menjadikan susunya sebagai konsumsi

Baca juga: 5 Pengganti Susu Sapi, Tetap Nikmat dan Bergizi

Penelitian paling mutakhir adalah bukti awal adanya sapi perah di Inggris Neolitik sekitar 4.000 SM.

Lewat sejumlah kajian, para ilmuwan menemukan bahwa petani Neolitik di Inggris dan Eropa Utara, diduga jadi yang pertama kali memerah susu untuk konsumsi.

Kalau hipotesis ini benar, sejarah asal muasal manusia mengonsumsi susu bisa bergeser. Inggris Neolitik bisa jadi adalah bangsa pertama yang mengonsumsi susu di tahun 4.000 SM, jauh sebelum bangsa Eropa, Sumeria, Mesir Kuno, dan India.

Dan kita, masih meneruskan tradisi minum susu ini, lewat meja makan masing-masing, setiap pagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com