Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemimpin Hamas Akhirnya Akui Puluhan Militan Tewas dalam Perang 11 Hari dengan Israel

Kompas.com - 29/05/2021, 14:35 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AP

GAZA, KOMPAS.com - Pemimpin Hamas di Jalur Gaza mengatakan 80 militan tewas selama perang 11 hari Israel-Hamas yang berakhir pekan lalu.

Keterangan ini merupakan penghitungan resmi pertama yang dipublikasikan kelompok itu atas kerugian yang diderita dalam pertempuran 11 hari tersebut.

Baca juga: Usai Gencatan Senjata Israel-Hamas, Bagaimana Nasib Gaza Palestina Selanjutnya?

Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza menyebutkan jumlah warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel bulan ini sebanyak 254 orang, termasuk 66 anak-anak, 39 wanita, dan 17 orang di atas usia 60 tahun.

Namun sebelumnya tidak ada rincian antara warga sipil dan kombatan.

Berbicara kepada AP pada Rabu (26/5/2021), pemimpin Hamas Yehiyeh Sinwar mengatakan 80 militan Hamas yang tewas pekan lalu termasuk 57 anggota sayap bersenjata kelompoknya, 22 anggota kelompok ekstremis yang lebih kecil, dan satu anggota kelompok kecil yang disebut Komite Perlawanan Populer.

Hamas mempresentasikan daftar dari Kementerian Kesehatan yang mengidentifikasi perempuan dan anak-anak yang meninggal minggu ini.

Diketahui korban tertua adalah laki-laki berumur 90 tahun, sedangkan ada delapan anak berumur 2 tahun ke bawah. Daftar tersebut belum diverifikasi secara independen, tetapi banyak nama yang sudah terkenal.

Dua belas orang tewas di Israel, kebanyakan karena tembakan roket, dan semua kecuali satu adalah warga sipil.

Baca juga: Hamas Berjanji Tidak Akan Menyentuh Satu Sen Pun Dana Bantuan untuk Rekonstruksi Gaza

Klaim dua sisi

Seperti putaran pertempuran sebelumnya, jumlah kematian warga sipil telah menjadi masalah perselisihan antara Israel dan Palestina.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah mengklaim bahwa sekitar 200 militan tewas, tetapi belum memberikan bukti yang mendukung angka tersebut.

Pengadilan Kriminal Internasional telah meluncurkan penyelidikan atas kemungkinan kejahatan perang oleh Hamas dan Israel. Termasuk kemungkinan kekuatan yang tidak proporsional oleh Israel dan tembakan roket tanpa pandang bulu oleh Hamas.

Pejabat Israel mengatakan setiap korban sipil tidak disengaja dan bahwa tentara berusaha keras untuk menghindarinya.

Mereka menuduh Hamas membahayakan warga sipil dengan meluncurkan roket dari daerah pemukiman dan mengundang pembalasan Israel.

Mereka juga mencatat bahwa roket Hamas ditembakkan tanpa pandang bulu ke pusat-pusat populasi Israel.

Selama putaran pertempuran terakhir, Israel mengatakan pihaknya hanya menargetkan infrastruktur militer Hamas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Global
[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

Global
Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Global
Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Global
Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Global
Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Global
Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com