Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Infeksi Covid-19 Malaysia Melonjak Tajam Terkait Kluster Idul Fitri, Lockdown Nasional Diperpanjang

Kompas.com - 29/05/2021, 06:15 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin mengumumkan bahwa negara itu akan memasuki lockdown dua minggu penuh mulai 1 Juni, setelah mencatat lebih dari 8.000 infeksi baru Covid-19 pada Jumat (28/5/2021).

Pemerintah “Negeri Jiran” telah melakukan lockdown awal Mei, meski bisnis masih dimungkinkan tetap buka.

Namun, meningkatnya jumlah kasus sejak festival Idul Fitri memuncak pada tingkat infeksi harian tertinggi yang pernah terjadi di negara itu pada Jumat (28/5/2021).

Baca juga: POPULER GLOBAL: Ramai Tagar #KerajaanGagal Malaysia | Arab Batasi Speaker Masjid

Semua aktivitas sosial dan ekonomi akan berhenti selama durasi penguncian yang akan datang, sementara layanan penting akan tetap tersedia.

Dalam pernyataannya Yassin mengatakan beberapa kegiatan ekonomi akan diizinkan untuk dilanjutkan, dalam empat minggu fase kedua, jika kasus harian menurun selama penguncian awal.

Setelah itu, bisnis dapat melanjutkan operasi sementara aktivitas sosial tetap dihentikan.

Yassin berjanji bahwa pemerintah akan meningkatkan sistem perawatan kesehatan, untuk memastikannya tidak runtuh dan meningkatkan vaksinasi.

AP melaporkan Jumat pagi (28/5/2021), Menteri Senior Ismail Sabri mengatakan banyak Muslim Melayu melanggar aturan keamanan Covid-19, yang melarang mereka saling mengunjungi selama festival Idul Fitri.

Baca juga: POPULER GLOBAL: Insiden Tabrakan LRT Kelana Jaya Malaysia | Australia Jadi Target Rudal Balistik China

Malaysia mencapai kasus Covid-19 tertinggi harian lainnya yaitu 8.290 infeksi pada Jumat (28/5/2021). Dalam jumlah itu terdapat 24 kluster Idul Fitri yang telah terdeteksi, dengan 850 kasus yang dikonfirmasi.

Ini membuat total kasus negara itu menjadi 549.514 menurut Kementerian Kesehatan Malaysia, dengan 2.552 kematian. Hampir 40 persen kematian terkait Covid-19 Malaysia terjadi bulan Mei saja.

Yang lebih mengkhawatirkan, kata Sabri, banyak kasus positif melibatkan orang-orang yang asimtomatik (tanpa gejala).

Pemerintah Malaysia memberlakukan penutupan pada malam festival Idul Fitri, untuk mengekang wabah agresif yang telah membuat tegang rumah sakitnya.

Meski demikian, pihaknya menolak menghentikan kegiatan bisnis karena khawatir hal itu akan melumpuhkan perekonomian.

Total kasus dan kematian akibat Covid-19 Malaysia sepanjang tahun ini melonjak lima kali lipat dari keseluruhan tahun lalu.

Pemerintah berencana meningkatkan vaksinasi. Sejauh ini, sekitar 1,7 juta dari 11 juta orang yang mendaftar telah menerima satu dosis.

Baca juga: Prototipe Pesawat Intel Israel Terbang di Malaysia lalu Mendarat di Singapura

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com