Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Otoritas Terusan Suez Dituduh Bersalah atas Insiden Kapal Ever Given

Kompas.com - 24/05/2021, 07:28 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

SUEZ, KOMPAS.com - Pemilik kapal kontainer Ever Given berbalik menyalahkan Otoritas Terusan Suez (SCA) atas insiden yang memblokade Terusan Suez Mesir selama berhari-hari pada Maret lalu.

Serangan, yang disampaikan oleh pengacara pihak pemilik kapal tersebut, diajukan di tengah sengketa hukum mengenai kompensasi.

Baca juga: Mesir Akhirnya Setuju Melebarkan Terusan Suez setelah Insiden Kapal Ever Given

Reuters melaporkan bahwa pengacara yang bertindak atas perusahaan itu menilai SCA yang bersalah karena memberikan izin untuk kapal Ever Given memasuki kanal.

“Padahal, ketika itu kondisi cuaca yang buruk,” menurut Ahmed Abu Ali, perwakilan dari tim hukum Kapal Ever Given yang dimiliki oleh perusahaan Jepang Shoei Kisen Kaisha, melansir Business Insider pada Minggu (23/5/2021).

Reuters melaporkan ada rekaman dari kapal yang diberikan ke pengadilan.

Isinya menunjukkan ketidaksepakatan antara pilot SCA dan pusat kendalinya. Mereka berdebat mengenai apakah kapal itu harus melewati kanal saat itu atau tidak.

Pengacara yang mewakili Shoei Kisen Kaisha mengatakan, kapal itu seharusnya didampingi oleh setidaknya dua kapal tunda. "Tetapi, ini tidak terjadi."

Perusahaan Jepang tersebut meminta 100.000 dollar AS (Rp 1,4 miliar) sebagai kompensasi awal atas kerugian yang terkait dengan penahanan kapal.

Pejabat di Mesir telah menuntut pemilik kapal membayar kompensasi 600 juta dollar AS (Rp 8,6 triliun) untuk gangguan yang disebabkan oleh penyumbatan.

Tuntutan itu sudah diturunkan dari permintaan awal pejabat Mesir yang meminta kompensasi sebesar 916 juta dollar AS (Rp 13,1 triliun).

Namun, entitas asuransi yang mewakili Shoei Kisen Kaisha mengatakan, klaim tersebut masih berlebihan.

Baca juga: Pemilik Kargo di Kapal Ever Given Akan Diminta Patungan Bayar Triliunan Ganti Rugi Terusan Suez

Insiden tersangkutnya Kapal Ever Given yang membuat Terusan Suez macet sempat mengacaukan lalu lintas perdagangan internasional, antara 23 hingga 29 Maret.

Akibat kejadian itu, sekitar 400 kapal mengalami penundaan, sehingga secara signifikan mengganggu perdagangan global.

Sekitar 12 persen dari perdagangan internasional mengalir melalui alur tersebut. Tersumbatnya kapal menelan biaya sekitar 400 juta dollar AS (Rp 5,7 triliun) untuk setiap jam transportasi air itu tidak bergerak.

Setelah akhirnya dibebaskan oleh beberapa kapal tunda dan kapal keruk, otoritas Mesir menahan Kapal Ever Given.

Kapal itu telah ditahan di danau buatan di sepanjang kanal, sampai perusahaan asuransi dan otoritas Mesir mencapai kesepakatan kompensasi terusan suez.

Sementara itu, anggota krunya telah diberi izin untuk meninggalkan tersebut.

Baca juga: Ever Given Tertahan Lagi, Harus Bayar Rp 14,5 T Kerugian Terusan Suez Baru Bebas Pergi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Global
[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

Global
Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Global
Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Global
Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Global
Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com