Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Covid-19 Meroket Tanpa Henti, Singapura Kembali Lockdown Parsial

Kompas.com - 14/05/2021, 23:12 WIB
Ericssen,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SINGAPURA, KOMPAS.com - Singapura kembali berada dalam status lockdown parsial efektif mulai Minggu (16/5/2021) hingga 13 Juni mendatang.

Kebijakan ini diumumkan oleh Gugus Tugas Covid-19 setelah kasus harian komunal virus corona di negeri "Singa" meroket tanpa henti sejak 27 April lalu.

Data terbaru Jumat sore (14/5/2021) dari Kementerian Kesehatan (MOH) menunjukkan 52 kasus baru Covid-19 termasuk 24 kasus infeksi di masyarakat. Total kasus virus corona Singapura saat ini adalah 61.505 kasus.

Baca juga: Covid-19 di Singapura Ikut Memburuk, PSBB Fase 2 Berlaku Lagi

Bandara Internasional Changi menjadi klaster terbesar dengan 59 kasus. Bandara yang berkali-kali dinobatkan sebagai bandara terbaik di dunia akan ditutup hingga dua pekan ke depan.

Analisis sementara menunjukkan, mayoritas pasien yang terpapar Covid-19 di Changi bekerja di area terminal 3 yang menerima pendatang dari negara berisiko tinggi, misal negara-negara Asia Selatan seperti India.

Sebagian dari pekerja ini positif terinfeksi virus corona varian B1617 dari India yang sedang berkecamuk di kawasan Asia.

Klaster kedua terbesar pandemi corona ini berasal dari Rumah Sakit Tan Tock Seng dengan 44 kasus.

Keputusan memberlakukan lockdown parsial juga dilatarbelakangi meningkatnya rataan tujuh hari angka kasus komunal yang tidak dapat ditelusuri asal-usulnya menjadi 2,29 kasus.

Ini merupakan kenaikan yang drastis mengingat selama 10 bulan terakhir, rataan angka ini konsisten mendekati nol.

Baca juga: Muncul Varian Covid-19 dari India, Singapura Perketat Pembatasan

Peraturan-peraturan lockdown parsial

Jumlah maksimum warga yang dapat berkumpul bersama dikurangi dari 5 orang menjadi 2 orang. Setiap rumah juga diizinkan hanya menerima maksimum 2 orang tamu sehari. 

Pemerintah "Negeri Merlion" melarang makan di tempat karena berpotensi sangat besar menyebarkan virus dari kota Wuhan, China ini.

Pusat-pusat makanan seperti hawker, food court, dan restoran diizinkan beroperasi hanya untuk take away atau membawa pulang makanan.

Kebijakan take away ini sebelumnya juga diterapkan pada lockdown parsial atau circuit breaker Singapura tahun lalu dari 7 April hingga 1 Juni 2020. 

Acara pemberkatan pernikahan masih diizinkan dengan maksimum 50 hadirin namun acara resepsi pernikahan harus dibatalkan. 

Baca juga: Cegah Lockdown Kedua Virus Corona, Ini yang Dilakukan Singapura

Pusat-pusat kecantikan dan kebugaran seperti tempat facial wajah, spa, dan sauna juga harus menutup pintu toko mereka selama satu bulan ke depan.

Halaman:
Baca tentang

Terkini Lainnya

Penyebab Kenapa Menyingkrkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkrkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

Global
Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Global
Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Global
Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Global
Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Global
Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Global
Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Global
Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Global
Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Global
Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Global
Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com