Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konflik Israel-Palestina (3): Holocaust yang Berujung Pendirian Negara Israel

Kompas.com - 14/05/2021, 21:36 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com — Gelombang imigrasi bangsa Yahudi ke Palestina terdorong karena babak paling kelam dalam Perang Dunia II, Holocaust.

Praktik pemusnahan massal bangsa Yahudi itu dilakukan oleh Nazi Jerman. Sejarah mencatat, 6 juta orang Yahudi tewas dibantai di seluruh penjuru Eropa.

Baca juga: Konflik Israel-Palestina (1): Gerakan Zionisme sampai Mandat Palestina

Kekejaman Nazi Jerman pimpinan Hitler ini tak ayal membuat semakin banyak warga Yahudi ingin meninggalkan Eropa menuju ke Palestina.

Namun, niatan itu terhalang karena kebijakan Inggris yang beberapa bulan sebelum perang dunia II pecah menerbitkan apa yang disebut dengan White Paper 1939.

Pada intinya, buku putih itu berisi keinginan Inggris mempersiapkan sebuah negara Palestina, yang akan dikelola warga Arab di kemudian hari. Ada juga aturan pembatasan jumlah dan imigrasi warga Yahudi ke Palestina.

Sesuai dokumen ini, jumlah imigran Yahudi ke Palestina akan dibatasi hanya 75.000 orang hingga 1944. Rinciannya adalah kuota 10.000 imigran per tahun dan bisa menjadi 25.000 orang jika dalam kondisi darurat pengungsi.

Dalam bagian lain dokumen itu juga dijelaskan bahwa di masa depan, imigrasi bangsa Yahudi harus mendapatkan izin penduduk mayoritas Arab. Imigran Yahudi juga membeli tanah dari bangsa Arab.

Baca juga: Konflik Israel-Palestina (2): Bentrokan Awal sampai Solusi Dua Negara

Terhimpit di tengah kebijakan baru kolonial dan ancaman pemusnahan massal yang sistematis terhadap bangsanya, sejumlah organisasi Yahudi pun mencoba melakukan imigrasi ilegal.

Setidaknya 100.000 orang Yahudi menggunakan 120 kapal dalam 142 pelayaran mencoba menyelundup ke Palestina.

Namun, Inggris yang menempatkan delapan kapal perangnya untuk memblokade perairan di sekitar Palestina, berhasil menggagalkan sebagian besar upaya imigrasi ilegal itu.

Para imigran yang gagal masuk Palestina itu kemudian dibawa dan ditahan di kamp pengungsi di Siprus. Beberapa ribu lainnya ditahan di Palestina dan Mauritius.

Sebanyak 50.000 imigran ditahan Inggris dan sekitar 1.600 imigran tewas tenggelam. Hanya beberapa ribu orang yang berhasil lolos ke Palestina di masa-masa itu.

Imigrasi ilegal

Pembatasan imigrasi Yahudi ke Palestina yang dituangkan dalam White Paper 1939, ditambah pembantaian atas bangsanya di Eropa, membuat Organisasi Zionis berang.

Para pemimpin Zionis berkumpul di New York pada 1942 tepatnya di Hotel Biltmore. Saat itulah secara resmi para pemimpin Zionis menetapkan Palestina sebagai wilayah Persemakmuran Yahudi.

Selain itu para pemimpin Yahudi kini menganggap Inggris sebagai musuh yang harus diperangi. Padahal sebelumnya karena Deklarasi Balfour 1917, bangsa Yahudi sempat berharap pada negara tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com