Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditemukan Katak Raksasa Seukuran Bayi Manusia, Ternyata Spesies Langka

Kompas.com - 11/05/2021, 17:19 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber ABC News

HONIARA, KOMPAS.com - Seekor katak raksasa berukuran bayi manusia ditemukan di Kepulauan Solomon.

Katak besar itu difoto bersama seorang anak laki-laki yang memegangnya, dan dijepret oleh warga pinggiran ibu kota Honiara, Jimmy Hugo.

Hugo menjalankan operasi penggilingan kayu, dan menceritakan sekelompok pegawainya menemukan katak raksasa itu ketka berburu babi hutan.

Baca juga: Nelayan Ini Tangkap Ikan Kerapu Raksasa, Harganya Diperkirakan Rp 42,2 Juta

Dia lalu mengunggah foto itu di laman Facebook-nya.

"Awalnya saya kira hanya sedikit orang yang akan melihatnya, lalu tiba-tiba saya melihat banyak sekali orang berkomentar, kaget, dan mereka mengira katak ini berasal dari PNG (Papua Niugini)."

"Saya sangat terkejut melihat bagaimana orang-orang bereaksi terhadap foto itu."

Pakar biologi Kepulauan Solomon, Patrick Pikacha, mengatakan spesies itu bernama latin Cornufer guppyi dan termasuk salah satu katak terbesar di dunia.

Katak itu dapat ditemukan di New Britain di Kepulauan Bismarck hingga Kepulauan Solomon.

Sementara itu ABC News pada Sabtu (1/5/2021) melaporkan, katak terbesar di dunia adalah African Goliath dari Kamerun yang dapat tumbuh hingga 36 sentimeter.

Baca juga: Nelayan Ini Sukses Tangkap Monster Laut, Wajahnya Seram dengan Gigi Setajam Silet

Dr Pikacha mengatakan, populasi Cornufer guppyi telah menurun di Kepulauan Solomon dalam beberapa tahun terakhir, akibat penebangan dan permukiman masyarakat yang meluas ke habitat alami mereka, bukan karena perburuan.

Dia menerangkan, ketika manusia menggunakan sungai untuk mencuci, bahan kimia dalam deterjen merusak kulit sensitif katak.

"Mereka jadi sangat langka," katanya dikutip dari ABC News.

Dr Pikacha menyebut katak di foto Facebook itu memang besar, tetapi mengaku pernah menemukan yang lebih besar di pulau Gatokae, provinsi barat Kepulauan Solomon, tempat katak bisa berkembang biak dengan leluasa karena jarang ada predator.

"Saya pernah memotret salah satu katak itu (yang) panjangnya 30 cm, sepanjang penggaris Anda."

"Katak itu ada belatung di mulutnya. Dia... sibuk makan dan tidak bisa melompat, jadi saya biarkan dan menepuknya seperti anak anjing kecil. Itu sangat besar."

Baca juga: Tangkapan Terbesar, 200 Ton Cangkang Kerang Raksasa Langka Disita

Sementara itu katak yang viral ini disantap oleh para pekerja Hugo, tetapi dia berkata kelak akan mengampuni mereka.

"Saya beritahu mereka... lain kali, kalau kalian menangkap satu, kita akan menyimpannya."

"Jadi lain kali orang-orang melihat katak asli, bukan hanya gambar."

Di Kepulauan Solomon dan Papua Niuguni, katak Cornufer guppyi sering diburu untuk dimakan atau sebagai persembahan.

Baca juga: Heboh, Ikan Raksasa Berbentuk Aneh Terdampar di Pantai Australia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com