Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ledakan Bom di Sekolah Afghanistan, 40 Tewas termasuk Anak-anak

Kompas.com - 09/05/2021, 06:41 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News

KABUL, KOMPAS.com - Sebanyak 40 orang termasuk anak-anak tewas dalam ledakan bom yang terjadi di Kabul, ibu kota Afghanistan.

Selain itu, 50 orang dilaporkan terluka dalam serangan yang terjadi kawasan mayoritas Syiah, Dasht-i-Barchi.

Kebanyakan korban merupakan murid perempuan berumur antara 11-15 tahun, yang pulang sekolah saat serangan terjadi.

Baca juga: AS Kerahkan Puluhan Pesawat Tempur untuk Kawal Penarikan Pasukan dari Afghanistan

Juru bicara Kementerian Pendidikan Afghanistan Najiba Arian menyatakan, sekolah itu terbagi menjadi tiga sif.

Sif kedua biasanya dipakai untuk murid-murid putri bersekolah. Uni Eropa pun mengecam ledakan bom di Kabul.

"Serangan menyeramkan di Dasht-i-Barchi merupakan bentuk dari terorisme," kecam Uni Eropa dalama kicauan di Twitter.

Lembaga utama "Benua Biru" itu menyatakan, serangan terhadap anak-anak adalah bentuk ancaman bagi masa depan Afghanistan.

Dalam gambar yang beredar di media sosial, nampak buku maupun tas siswi penuh darah dalam insiden di Syed Al-Shahda.

Juru bicara kementerian kesehatan Ghulam Dastigar Nazari menerangkan, massa menyerang ambulans saat berusaha membawa korban.

Baca juga: AS Kerahkan Pesawat Tempur Bantu Pasukan Afghanistan Melawan Taliban

Di Rumah Sakit Muhammad Ali JInnah, puluhan orang mengantre untuk donor darah, dan korban dibawa untuk dioperasi.

Jurnalis Associated Press melaporkan, setidaknya terdapat 20 jenazah yang dibaringkan di kamar maupun selasar rumah sakit.

Kabul dalam siaga tinggi sejak AS pada April lalu mengumumkan dimulainya penarikan 3.500 tentara mereka.

Sejak Washington memulai proses pemulangan pasukan, kelompok pemberontak Taliban disebut meningkatkan serangan mereka.

Baca juga: Pentagon Remehkan Serangan Taliban Terbaru di Afghanistan

Dilansir Sky News Sabtu (8/5/2021), Presiden Ashraf Ghani menyalahkan pemberontak atas insiden di Syed Al-Shahda.

Namun juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid membantah mereka terlibat dan mengutuk ledakan bom tersebut.

Mujahid mengeklaim kemungkinan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) adalah otak sesungguhnya.

ISIS sebelumnya mengeklaim bertanggung jawab atas rentetan serangan di kawasan Syiah di Kabul pada tahun lalu.

Baca juga: Jenderal AS Ungkap Kemungkinan Skenario Terburuk Akibat Penarikan Pasukan AS di Afghanistan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com