Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Covid-19: AS Minta Warganya Segera Keluar dari India

Kompas.com - 29/04/2021, 18:05 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Bloomberg

NEW DELHI, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) meminta warganya untuk keluar dari India sesegera mungkin, karena krisis Covid-19 di negara itu memburuk dengan kecepatan yang mencengangkan.

Kementerian Luar Negeri AS menerbitkan anjuran perjalanan Level 4, yang tertinggi dari jenisnya. Berisi pemberitahuan bagi warga AS "untuk tidak bepergian ke India atau pergi segera jika aman untuk melakukannya."

Baca juga: India Tetap Langsungkan Pemilu Saat Lonjakan Covid-19 Belum Terkendali

“Ada 14 penerbangan harian langsung antara India dan AS dan layanan lain yang terhubung melalui Eropa,” kata Kementerian itu.

Otoritas dan rumah sakit India berjuang mengatasi infeksi dan kematian Covid-19 yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Bloomberg melaporkan, data resmi pada Kamis (29/4/2021) menunjukkan kasus baru naik secara mengejutkan selama 24 jam terakhir menjadi 379.257 rekor baru lain.

Sementara tambahan kematian tercatat 3.645 nyawa, membuat total lebih dari 204.800 orang tewas.

Dilarang masuk

"Warga negara AS melaporkan ditolak masuk ke rumah sakit di beberapa kota, karena kurangnya ruang," tulis situs web Kedutaan Besar dan Konsulat AS di India dalam peringatan kesehatan.

Dalam peringatan yang diterbitkan otoritas AS juga disebutkan bahwa warga negara AS yang ingin meninggalkan India, harus memanfaatkan pilihan transportasi komersial yang tersedia sekarang.

Semua layanan rutin warga negara AS dan layanan visa di Konsulat Jenderal AS Chennai telah dibatalkan.

Baca juga: Krisis Covid-19 India: Pasien Ini Korbankan Nyawanya Setelah Serahkan Ranjang Rumah Sakit untuk Pria Muda

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, siapa pun yang kembali ke AS dari luar negeri harus menjalani tes virus Covid-19 antara tiga dan lima hari setelah perjalanan.

Orang yang belum divaksinasi juga harus tinggal di rumah dan melakukan karantina mandiri selama seminggu.

Negara Asia Selatan sekarang memiliki beban kasus dengan pertumbuhan tercepat di dunia, dengan 18,4 juta kasus yang terkonfirmasi.

Covid-19 itu telah mencengkeram penduduk India dengan tingkat keparahan yang tidak terlihat pada gelombang pertama.

Timbunan kayu pemakaman massal, antrean ambulans di luar rumah sakit penuh sesak. Permohonan oksigen beredar di media sosial, banyak warga yang putus asa.

Kondisi ini memperlihatkan betapa tidak siapnya pemerintah federal dan negara bagian India untuk menangani wabah terbaru.

Baca juga: Cerita Mahasiswa Indonesia saat Tsunami Covid-19 India: Saya Tak Berani ke Laboratorium

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Sosok Jacob Zuma, Mantan Presiden Afrika Selatan yang Didiskualifikasi dari Pemilu Parlemen

Sosok Jacob Zuma, Mantan Presiden Afrika Selatan yang Didiskualifikasi dari Pemilu Parlemen

Internasional
Gelombang Panas India Capai 47,4 Derajat Celsius, Sekolah di New Delhi Tutup

Gelombang Panas India Capai 47,4 Derajat Celsius, Sekolah di New Delhi Tutup

Global
ChatGPT Tangguhkan Suara AI Mirip Scarlett Johansson

ChatGPT Tangguhkan Suara AI Mirip Scarlett Johansson

Global
Pesawat Singapore Airlines Alami Turbulensi Parah, 1 Penumpang Tewas, 30 Terluka

Pesawat Singapore Airlines Alami Turbulensi Parah, 1 Penumpang Tewas, 30 Terluka

Global
Rusia Tuduh AS Akan Taruh Senjata di Luar Angkasa

Rusia Tuduh AS Akan Taruh Senjata di Luar Angkasa

Global
Panglima Hamas yang Dalangi Serangan 7 Oktober Diburu di Luar Gaza

Panglima Hamas yang Dalangi Serangan 7 Oktober Diburu di Luar Gaza

Global
Teroris Serang Kantor Polisi Malaysia, Singapura Waspada

Teroris Serang Kantor Polisi Malaysia, Singapura Waspada

Global
Kesal dengan Ulah Turis, Warga Jepang Tutup Pemandangan Gunung Fuji

Kesal dengan Ulah Turis, Warga Jepang Tutup Pemandangan Gunung Fuji

Global
Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Internasional
AS Tak Berencana Kirimkan Pelatih Militer ke Ukraina

AS Tak Berencana Kirimkan Pelatih Militer ke Ukraina

Global
WNI di Singapura Luncurkan 'MISI', Saling Dukung di Bidang Pendidikan dan Pengembangan Profesional

WNI di Singapura Luncurkan "MISI", Saling Dukung di Bidang Pendidikan dan Pengembangan Profesional

Global
Sebelum Tewas, Raisi Diproyeksikan Jadi Kandidat Utama Pemimpin Tertinggi Iran

Sebelum Tewas, Raisi Diproyeksikan Jadi Kandidat Utama Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Biden Sebut Serangan Israel Bukan Genosida Saat Korban Tewas di Gaza Capai 35.562 Orang

Biden Sebut Serangan Israel Bukan Genosida Saat Korban Tewas di Gaza Capai 35.562 Orang

Global
Israel: 4 Jenazah Sandera Diambil dari Terowongan Gaza

Israel: 4 Jenazah Sandera Diambil dari Terowongan Gaza

Global
Polandia Tangkap 9 Orang yang Diduga Bantu Rencana Sabotase Rusia

Polandia Tangkap 9 Orang yang Diduga Bantu Rencana Sabotase Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com