Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Orang Kaya di China jika Punya Masalah dengan Pemerintah

Kompas.com - 23/04/2021, 04:31 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Editor

Sejak itu, dia menghilang dari publik dan tidak seorang pun yang tahu apa yang terjadi dengannya.

Namun dia kemudian muncul kembali dan menulis pernyataan panjang di media sosial atas tindakannya dan setuju untuk membayar denda sebanyak 167 juta dollar AS (sekitar Rp ).

"Tanpa kebijakan yang bagus dari partai dan negara, tanpa ada dukungan dari warga, tidak akan ada Fan Bingbing," tulisnya.

Baca juga: Dikabarkan Hilang, Jack Ma Muncul di Video Berdurasi 50 Detik

Bunuhlah ayam untuk menakuti monyet

Ada pepatah kuno di China yang mengatakan "bunuhlah ayam untuk menakuti monyet".

Ini berdasarkan cerita mengenai seorang seniman jalanan yang mendapatkan uang dari pertunjukan topeng monyet.

Ketika monyet itu berhenti menari, seniman ini akan membunuh ayam untuk menakuti monyet agar mau menari lagi.

Pihak berwenang China sebelumnya jarang menggunakan contoh orang kaya di sana untuk menakut-nakuti warga lainnya.

Namun di tahun 2021, tekanan terhadap para elit dan orang kaya di China meningkat ketika Xi Jinping yang ketika itu menjabat Sekretaris Jenderal Partai Komunis China melancarkan kampanye untuk memberantas korupsi.

Sejak itu para taipan dikenai tuduhan penyuapan, bermain curang dalam saham dan yang lainnya. Beberapa menjalani hukuman penjara, dan malah ada juga yang tewas.

Menurut Duncan Clark yang menulis buku berjudul, Alibaba: The House Jack Ma Built, menjadi orang kaya di China tidaklah mudah karena mereka harus melakukan berbagai hal.

"Mereka harus bekerja sama dengan Partai Komunis, mereka harus bekerja sama dengan pemerintah, dan mereka harus menjadi seperti obat sakit kepala yang dialami partai," katanya.

"Ada berbagai bentuk kerja sama yang harus dilakukan antara pengusaha dan partai. Kuncinya adalah bagaimana untuk tidak terlalu dekat dan kemudian membuat kesal pemerintah," lanjutnya.

Beberapa pengamat mengatakan kesalahan terbesar yang dilakukan oleh Jack Ma bukanlah karena dia membuat kesal pemerintah, namun karena gagal memiliki koneksi yang tepat ketika dia menghadapi masalah.

Baca juga: Ada Patung Wanita Menyusui Ibu Mertua, Taman di China Banjir Kritikan

Keadaan berubah di bawah kepemimpinan sekarang

Jack Ma bukanlah orang pertama yang menjadi kaya raya di bawah kekuasaan Partai Komunis di China, namun dia menjadi orang yang paling terkenal karenanya.

Dia mendirikan Alibaba pada 1999 yang membuatnya menjadi kaya dan juga orang-orang lain yang kemudian membeli saham Alibaba.

Namun Jack Ma tidak puas dengan Alibaba saja dan terus memperluas jaringan usahanya untuk menghasilkan uang lebih banyak lagi.

Pada 2004 , dia menciptakan Alipay masuk ke dunia keuangan yang biasanya dikuasai oleh pemerintah.

Bank tradisional tidak mampu bersaing. Pemakai Alipay dengan cepat meningkat menjadi 730 juta orang dan menjadikannya sistem pembayaran paling populer di China.

Di saat dia hendak meluncurkan Ant Group ke bursa saham, Jack Ma sedang berada di titik puncak dan bersedia memberikan pendapat apa saja, baik diminta atau tidak, ke publik.

Dia begitu percaya diri sampai berani mengkritik kalangan keuangan di China dengan mengkritik pihak regulator yang dianggap mengekang inovasi dan juga menyerang pihak perbankan yang disebutnya memiliki budaya "rumah gadai".

Kritikan inilah yang tampaknya membuat kesal pemerintah yang biasanya memang tidak suka menerima kritikan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com