Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Pemerkan Pembuatan Awal Stasiun Luar Angkasanya Sendiri, Siap Luncur 2025

Kompas.com - 21/04/2021, 16:55 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber BBC

MOSKWA, KOMPAS.com - Ketika ketegangan memanas antara Rusia dan sejumlah negara Barat di darat, Kepala Badan Antariksa Rusia mengumumkan sedang mengerjakan stasiun luar angkasa miliknya sendiri.

Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) diluncurkan pada 1998 oleh badan antariksa Rusia dan AS, dan telah dipuji atas teladan kerjasamanya yang melibatkan banyak negara.

Tetapi pejabat Rusia mengindikasikan bahwa mereka dapat menarik diri dari ISS pada 2025. Sebab struktur stasiun ISS sudah menua.

Baca juga: Meski Terus Diserang Rusia, Ukraina Tidak Akan Membalas

Badan antariksa Roscosmos Rusia mengaku perjanjiannya dengan mitra internasional akan habis pada 2024.

Keputusan tentang masa depan ISS kemudian akan dibuat, mempertimbangkan syarat modul teknisnya yang telah "mencapai akhir masa kerja," dan tentang rencana Rusia untuk stasiun layanan orbitnya sendiri.

Peringatan kepergian Rusia

“Kita tidak bisa mempertaruhkan nyawa (para kosmonot kita). Situasi yang saat ini terkait dengan struktur dan logam menjadi tua, dapat menyebabkan konsekuensi yang tidak dapat diubah menjadi malapetaka. Kita tidak boleh membiarkan itu terjadi," kata Wakil Perdana Menteri Rusia Yuri Borisov melansir BBC pada Selasa (20/4/2021).

Moskwa, kata dia, akan memberikan peringatan kepada mitra internasionalnya tentang keluarnya Rusia dari ISS pada 2025.

Kepala Roscosmos Dmitry Rogozin dalam unggahan video di aplikasi olah pesan Telegram, menambahkan bahwa "modul inti pertama dari stasiun orbital Rusia yang baru sedang dalam pengerjaan." Dengan target peluncuran pada 2025.

Baca juga: Ketegangan Meningkat, Duta Besar AS untuk Rusia Tinggalkan Moskwa

Rusia baru-baru ini merayakan sejarah kebanggaannya di luar angkasa, menandai peringatan 60 tahun Yuri Gagarin menjadi manusia pertama yang pergi ke orbit.

Selama bertahun-tahun, Rusia memonopoli penerbangan luar angkasa berawak. Tetapi tahun lalu, astronot NASA dibawa ke ISS melalui kapsul SpaceX milik Elon Musk.

Hubungan antara Rusia dan AS dan beberapa negara Eropa juga tegang baru-baru ini.

Duta Besar AS John Sullivan akan kembali ke AS untuk konsultasi minggu ini, setelah Moskow "merekomendasikan" dia pergi sementara.

Penumpukan pasukan Rusia di dekat perbatasan timur Ukraina dan perlakuannya terhadap kritikus terkemuka Kremlin, Alexei Navalny, telah meningkatkan ketegangan.

Baca juga: Penjara Rusia Akan Pindahkan Navalny ke Rumah Sakit Khusus Napi

Modul ruang angkasa Rusia, yang sedang dirakit oleh perusahaan Energia, akan menelan biaya setidaknya 5 miliar dollar AS (Rp 72,6 triliun), kantor berita Interfax melaporkan.

Borisov mengatakan melalui TV pemerintah bahwa stasiun luar angkasa Rusia direncanakan mengorbit pada garis lintang yang lebih tinggi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com