Artinya pemerintah Delhi mengizinkan produsen India mengekspor lebih sedikit vaksin, termasuk sebagai bagian dari inisiatif Covax, program multilateral yang dimaksudkan untuk membantu negara berkembang dan berpenghasilan menengah.
Baca juga: Ratusan Ribu Ikut Festival Mandi di Sungai Gangga Meski Infeksi Covid-19 India Lampaui Brasil
India telah sangat mengurangi jumlah vaksin yang dikirim ke luar negeri.
Produsen terbesar vaksin Covid-19 dunia ini mengekspor hanya sekitar 2 juta dosis dalam beberapa minggu terakhir, dibandingkan dengan 64 juta dosis antara Januari dan Maret.
Pengiriman ke negara-negara berkembang melalui program Covax terus berlanjut, tetapi dalam jumlah yang lebih rendah dari yang diproyeksikan sebelum gelombang kedua.
CNN melaporkan, India memproduksi lebih dari 60 persen dari semua vaksin yang dijual secara global, dengan Serum Institute of India (SII) sebagai pembuat vaksin terbesar di dunia.
Namun Institut Serum mengatakan kapasitas manufakturnya dibatasi oleh larangan ekspor AS, terkait produk bahan mentah yang dibutuhkan untuk memproduksi lebih banyak dosis.
“Hormat @POTUS, jika kita ingin benar-benar bersatu dalam memerangi virus ini, atas nama industri vaksin di luar AS, saya dengan rendah hati meminta Anda untuk mencabut embargo ekspor bahan baku keluar dari AS sehingga produksi vaksin dapat meningkat,” Adar Poonawalla, Kepala SII berkicau lewat Twitternya pada Jumat (16/4/2021).
Pada Senin (19/4/2021), Guardian melaporkan bahwa Gedung Putih belum menanggapi hal ini.
Sementara itu, pada Senin (19/4/2921) Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson akhirnya membatalkan kunjungan kenegaraan ke Delhi, dengan mengutip skala wabah dalam sebuah pernyataan yang dirilis dengan pemerintah India sebagai alasannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.