Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Covid-19 Makin Buruk di Brasil, Pasien Diikat dan Diintubasi Tanpa Ditenangkan

Kompas.com - 16/04/2021, 09:45 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News

BRASILIA, KOMPAS.com - Rumah sakit di Brasil dilaporkan terpaksa mengintubasi pasien tanpa ditenangkan, karena makin memburuknya Covid-19 di sana.

Bahkan, dokter di Rumah Sakit Albert Schweitzer, Rio de Janeiro, mengikat penderita di ranjang agar bisa memberi ventilator.

Medis juga disebut mengencerkan obat penenang, mengingat jumlahnya yang makin sedikit, dan memberi penghambat neuromuskuler agar pasien tak berontak.

Baca juga: Lingkungan Miskin di Brasil Terancam Krisis Kelaparan di Tengah Pandemi Covid-19

Upaya itu dilakukan karena kini Brasil dianggap sebagai episentrum Covid-19, di mana korban meninggal per hari mencapai 3.000 orang.

Kemudian dilansir Sky News Kamis (15/4/2021), suplai oksigen untuk pasien di ruang perawatan intensif mencapai titik kritis.

Pada Kamis, negara di Amerika Latin itu melaporkan 73.174 kasus baru dan 3.560 korban meninggal virus corona.

Menggambarkan situasi di rumah sakit di Rio, dokter anonim mengungkapkan mereka berusaha membuat otot tenang saat melakukan prosedur.

"Namun, kami melakukannya tanpa obat penenang. Jadi beberapa pasien berusaha melawan. Mereka sadar," ujar dia.

Koran setempat, O Globo, melaporkan rumah sakit lain juga mengalami kisah serupa, di mana pasien meminta dibius kepada tim medis.

Baca juga: Ratusan Ribu Ikut Festival Mandi di Sungai Gangga Meski Infeksi Covid-19 India Lampaui Brasil

Juru bicara sekretariat kesehatan Rio de Janeiro berujar, kelangkaan di RS Albert Schweitzer disebabkan mendapat suplai di pasar global.

"Barang pengganti tengah disiapkan sehingga kami berusaha tidak memberikan kerugian," jelas pemerintah setempat.

Namun, juru bicara itu tidak menanggapi klaim adanya pasien yang diikat di ranjang saat diintubasi.

Di Sao Paulo, Sekretaris Kesehatan Jean Carlo Gorinchteyn mengatakan 640 rumah sakit kini diambang kolaps.

Gorinchteyn memperkirakan obat-obatan akan habis dalam hitungan hari, dan mendesak agar penyediaan dilakukan secepatnya.

"Penyediaan ini tidak hanya penting di Sao Paulo. Penyediaan ini penting di seluruh negara," tegas Gorinchteyn.

Baca juga: Pasien ICU Covid-19 di Brasil Kini Didominasi Usia 40 ke Bawah

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com