Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jerman Campur Penggunaan Vaksin Covid-19 AstraZeneca, Ganti Dosis Kedua dengan Jenis Lain

Kompas.com - 14/04/2021, 22:57 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AFP

BERLIN, KOMPAS.com - Orang berusia di bawah 60 tahun yang telah diberi dosis pertama vaksin Covid-19 AstraZeneca di Jerman, akan menerima suntikan berbeda untuk dosis kedua mereka.

Keputusan itu disetujui oleh Menteri Kesehatan Federal dan Regional Jerman pada Selasa (13/4/2021) melansir AFP.

Baca juga: Diduga Punya Efek Samping Serius, Vaksin AstraZeneca Dihentikan di Denmark

Sebelumnya pada 30 Maret, Jerman mengumumkan tidak akan lagi menawarkan vaksin AstraZeneca dua dosis kepada orang-orang yang berusia di bawah 60 tahun.

Kebijakan itu dilakukan atas kekhawatiran kemungkinan adanya kaitan dengan beberapa kasus pembekuan darah.

Kantor berita DPA mengatakan para menteri sepakat bahwa orang-orang di kelompok usia yang lebih muda, yang menerima dosis AstraZeneca pertama sebelum pengumuman 30 Maret, akan ditawarkan vaksin BioNTech-Pfizer untuk dosis kedua, atau vaksin Moderna.

"Solusi yang telah ditemukan akan menawarkan tingkat perlindungan yang baik," kata Menteri Kesehatan Jerman Bavaria Klaus Holetschek kepada DPA.

Kebijakan baru ini sejalan dengan rekomendasi yang dikeluarkan minggu lalu oleh komisi vaksin Jerman. Mereka juga merekomendasikan injeksi kedua diberikan 12 minggu setelah dosis awal AstraZeneca.

Baca juga: Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Australia Atur Ulang Vaksinasi Covid-19

Jerman termasuk di antara banyak negara, yang telah membatasi penggunaan vaksin AstraZeneca untuk orang tua. Itu dilakukan setelah pembekuan darah terdeteksi pada sejumlah kecil orang muda, yang menerima suntikan tersebut.

Badan Obat Eropa (EMA) pekan lalu mengatakan pembekuan darah yang tidak biasa, harus dicatat sebagai efek samping yang sangat langka dari vaksin AstraZeneca. EMA juga menekankan manfaat keseluruhan dalam mencegah Covid-19, melebihi risikonya.

Menurut EMA, Ada 222 kasus trombosis atipikal dari 34 juta suntikan AstraZeneca yang dilakukan di Wilayah Ekonomi Eropa (UE, Islandia, Norwegia, Liechtenstein) dan Inggris, hingga 4 April. Dan ada 18 kematian hingga 22 Maret.

Sebagian besar kasus yang dilaporkan terjadi pada wanita di bawah usia 60 tahun, dalam waktu dua minggu setelah vaksinasi.

Baca juga: Uji Coba Vaksin Covid-19 AstraZeneca pada Anak-anak Dihentikan Sementara karena Isu Pembekuan Darah

Menurut Kementerian Kesehatan Jerman, sekitar 2,2 juta orang berusia di bawah 60 tahun telah menerima dosis AstraZeneca dalam beberapa pekan terakhir.

Vaksin suntikan tunggal Johnson & Johnson mendapat kecurigaan yang sama untuk masalah yang sama.

Otoritas kesehatan AS merekomendasikan pada Selasa (13/4/2021), bahwa vaksin itu dihentikan sementara, selama mereka menyelidiki enam kasus pembekuan yang dilaporkan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan tidak dapat merekomendasikan penggantian vaksin antara dua dosis sebagai perlindungan terhadap Covid-19, karena tidak cukup data yang menunjukkan efeknya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com