Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Tahun Tak Bertemu, Pangeran William dan Harry Akan Ambil Bagian dalam Prosesi Pemakaman Pangeran Philip

Kompas.com - 11/04/2021, 22:57 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

LONDON, KOMPAS.com - Pangeran William dan Harry akan berjalan di belakang peti mati kakek mereka saat menghadiri pemakaman Pangeran Philip minggu depan.

Dua saudara, yang hampir tidak berbicara dalam dua tahun setelah serangkaian konflik ini, akan berjalan berdampingan menjelang peringatan di Kastil Windsor.

Pangeran Harry (36) dijadwalkan terbang kembali ke Inggris pada Minggu (11/4/2021) pagi. Untuk pertama kalinya, dia akan kembali bersatu dengan keluarganya sejak kepindahannya ke AS tahun lalu.

Baca juga: Intip Kisah Cinta Pangeran Philip dan Ratu Elizabeth II yang Bersemi dari Remaja

Harry dan William diperkirakan belum pernah bertemu langsung sejak musim gugur 2019.

Sumber kerajaan mengatakan, Duke of Edinburgh sedih dengan keretakan mereka, dan mendesak mereka untuk mengesampingkan perbedaan mereka demi Ratu.

Meghan, yang sedang hamil tua, belum diberi izin untuk terbang dan akan tinggal di rumah di Montecito, California, bersama putranya Archie.

Artinya, Harry harus menghadapi keluarganya sendirian setelah wawancara mengejutkan keduanya bersama Oprah Winfrey. Dalam wawancara itu, sang duchess menuduh seorang bangsawan senior memiliki isu rasial.

Harry juga mengeklaim saudara laki-laki dan ayahnya "terjebak" di dalam Monarki. Termasuk mengatakan secara terbuka tentang keretakannya dengan William.

Baca juga: Jenazah Pangeran Philip Akan Dipindahkan Lagi, Ini Alasannya

Dalam foto file 6 September 1997 ini, dari kiri, Pangeran Philip dari Inggris, Pangeran William, Earl Spencer, Pangeran Harry dan Pangeran Charles berjalan di luar Biara Westminster selama prosesi pemakaman Diana, Putri Wales.AP PHOTO/ JEFF J MITCHELL Dalam foto file 6 September 1997 ini, dari kiri, Pangeran Philip dari Inggris, Pangeran William, Earl Spencer, Pangeran Harry dan Pangeran Charles berjalan di luar Biara Westminster selama prosesi pemakaman Diana, Putri Wales.

Evening Standard melaporkan pada Minggu (11/4/2021) Duke of Edinburgh menjadi penghibur bagi para pangeran ketika ibu mereka Putri Diana meninggal.

Saat itu, keduanya yang hanya belasan tahun, dilaporkan ketakutan untuk berjalan di belakang peti mati ibu mereka di pemakamannya.

Namun, Pangeran Philip dengan penuh tanggung jawab memberi tahu mereka, "Aku akan berjalan jika kamu berjalan".

Beberapa tahun kemudian, Harry mengaku bersyukur bahwa dia menjadi bagian prosesi itu, dan atas bimbingan kakeknya.

Duke dan Duchess of Sussex mengunggah penghormatan kepada Pangeran Philip di situs web yayasan mereka Archewell pada Jumat (9/4/2021).

Bunyinya sederhana, “Untuk mengenang Yang Mulia Duke of Edinburgh 1921-2021. Terima kasih atas layananmu… Kamu akan sangat dirindukan.”

Baca juga: Meghan Markle Berusaha Keras Hadiri Pemakaman Pangeran Philip

Duke of Edinburgh meninggal pada Jumat pagi di Kastil Windsor hanya beberapa minggu setelah keluar dari rumah sakit, usai menjalani perawatan selama sebulan.

Pemakamannya akan berlangsung pada Sabtu depan dan akan dihadiri oleh 30 anggota Keluarga Kerajaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Global
OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

Global
Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Global
Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis, Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis, Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com