Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Singapura Patungan Rp 1,4 Miliar untuk Bayari Denda Pengkritik PM Lee Hsien Loong

Kompas.com - 06/04/2021, 17:43 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

SINGAPURA, KOMPAS.com - Seorang blogger Singapura mengatakan, dia berhasil menggalang dana hampir 100.000 dollar AS (Rp 1,45 miliar), untuk membayar denda akibat mencemarkan nama baik perdana menteri.

Blogger Leong Sze Hian itu digugat oleh PM Singapura Lee Hsien Loong, setelah mengunggah artikel di Facebook yang mencemarkan nama baik sang pemimpin "Negeri Singa".

Unggahan tersebut mencatut nama Lee Hsien Loong dengan skandal korupsi 1MDB di Malaysia.

Baca juga: Video Viral Pelajar Mengencingi Temannya Gemparkan Singapura

Para kritikus mengatakan, kasus ini adalah contoh terbaru dari pemerintah yang berusaha membungkam penyampaian aspirasi secara online di Singapura.

Pengadilan bulan lalu memenangkan gugatan Lee Hsien Loong, dan memerintahkan Leong Sze Hian membayar 133.000 dollar Singapura (Rp 1,43 miliar) ke PM, plus biaya-biaya yang belum ditentukan jumlahnya.

Leong kemudian membuka penggalangan dana, dan pada Minggu malam (4/4/2021) ia berkata, lebih dari 2.000 orang menyumbang dan memenuhi jumlah dendanya dalam 11 hari.

"Kita mencapai 133k, terima kasih untuk semua warga Singapura," tulisnya di Facebook.

We hit 133k, thanks to all Singaporeans

Posted by Leong Sze Hian on Sunday, April 4, 2021

"Berkat bantuan kalian kita memiliki keberanian untuk menghadapi mereka," lanjutnya dikutip Kompas.com dari AFP.

Baca juga: Najib Razak Bohong soal Dana Kiriman Raja Arab ke 1MDB, Ini Buktinya

Artikel yang diunggah Leong awalnya diterbitkan di situs berita Malaysia. Ia menuduh Lee menjadi sasaran penyelidikan di Malaysia atas skandal korupsi 1MDB.

Dana miliaran dollar AS diselewengkan dalam kasus itu, yang menyeret eks PM Malaysia Najin Razak dan komplotannya.

Lee Hsien Loong kemudian menggugat Leong di pengadilan pada Oktober 2020, dengan menuduhnya membuat tudingan tak berdasar yang merusak integritas dan kejujuran pemerintah.

AFP mewartakan, para pemimpin Singapura sering menuju pengadilan untuk menangani kritik, mulai dari lawan politik hingga media asing.

Mereka bersikeras, tindakan semacam itu perlu dilakukan untuk melindungi reputasi mereka.

Baca juga: Panjang dan Berliku, Kronologi Sidang Korupsi Najib Razak di Skandal 1MDB

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com