"Jadi semua saling percaya, jadi enak hidupnya, enggak saling curiga," ujar wanita asal Jakarta itu dalam video call dengan Kompas.com, Sabtu (27/3/2021).
Desiree yang mengajar bahasa Indonesia untuk anak-anak di sana menambahkan, kejujuran tinggi sudah dipupuk sejak orang Finlandia masih kecil.
"Di sini kendali pendidikan dipegang siswa, bukan guru. Murid mengevaluasi dirinya sendiri. Akhirnya dengan sendirinya tingkat kejujurannya makin lama makin tinggi."
"Jadi tingkat kejujuran itu ditanam ketika dari masih daycare, masih bayi, umur 1 (tahun) masuk daycare, itu mereka sudah di-treat dengan cara-cara seperti itu."
"Baik oleh orangtua, baik oleh guru. Mereka dihadapkan selalu dengan akibat dari perbuatan mereka."
Baca juga: Ini Cara Finlandia Jadi Negara Paling Bahagia Sedunia, Bisakah Indonesia Tiru?
Lebih lanjut Desiree mengungkapkan, kunci kebahagiaan lainnya dari masyarakat negara Skandinavia ini adalah dekat dengan alam.
"Mereka sangat menikmati alamnya, terus sangat dekat dengan alam."
"Yang alami itu yang bikin mereka sederhana, karena sederhana mereka tidak berlomba-lomba dengan kehidupan."
"Kalaupun mereka berkejaran itu dengan dirinya sendiri, bukan orang lain."
"Di mana saja kamu melangkah di sini di Finlandia, kamu dengan mudah menemukan danau, karena (geografinya) seperti sisir."
:Jadi di mana saja kamu bisa menemukan danau atau laut, dan di mana saja kamu bisa menemukan hutan."
"Karena kedekatan sini dengan alam, saya menikmatinya. Saya menikmati keindahan alamnya, kesegaran udaranya, burung-burung, pokoknya bersih udaranya," terang Desiree yang mengajar bahasa Indonesia untuk anak-anak di Finlandia.
Sementara itu Aji bercerita, di Finlandia akses ke ruang terbuka hijau jauh lebih mudah. Banyak taman/hutan kota/pantai dan danau yang bisa diakses tak sampai 30 menit dari setiap sudut metropolitan.
"Musim panas pantai dan danau bakal ramai untuk sauna, berenang, atau voli."