Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Situs Berita Indonesia Diblokir China Tanpa Alasan

Kompas.com - 31/03/2021, 18:35 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

KOMPAS.com - Badan sensor pemerintah China diketahui memblokir sejumlah situs berita asal Indonesia, sejak pekan lalu.

Kabar itu diberitakan salah satunya oleh Rest of World, pada (26/3/2021). Hoang Nguyen Phong, peneliti di Open Technology Fund yang melacak penyensoran China, mengamati pemblokiran tersebut pada 24 Maret.

Salah satu media berita Indonesia yang masih tersensor sampai saat ini adalah Jawapos.com. Pemimpin redaksi Dhimas Ginanjar mengonfirmasi hal ini kepada Kompas.com.

“Pada 24 Maret itu. Setelah dapat informasi, saya langsung cek beberapa nama media mainstream dan yang saya tahu. Ada beberapa yang diblokir juga sampai sekarang,” katanya pada Rabu (31/3/2021).

Merujuk kepada situs China Farewell Test, situs Jawapos.com diblokir di wilayah seperti Beijing, Shenzhen, Mongolia Dalam, hingga Provinsi Yunnan.

Tapi menurutnya, pemblokiran hanya terjadi di wilayah mainland China. Sementara di wilayah Hong Kong, Taiwan dan Macau Jawapos.com disebut masih bisa diakses.

Pihak Jawa Pos, kata dia, masih berusaha menanyakan kondisi tersebut kepada kedutaan China di Indonesia maupun ke pihak China langsung. Sementara kedutaan China mengaku tidak mengetahui kondisi pemblokiran tersebut.

Dhimas mengaku pemblokiran ini berdampak pada jumlah pembaca portal beritanya.

Baca juga: Menolak Dibully Negara Barat Soal Uighur Xinjiang, Begini Reaksi Keras China

Kepada Rest of World, Hoang Nguyen Phong menerangkan portal berita dalam Bahasa Indonesia ini, dibatasi menggunakan teknik yang dikenal sebagai DNS poisoning. Teknik tersebut memalsukan alamat IP situs web dan mengarahkan pengguna ke situs yang salah.

Keputusan untuk menyensor konten di China diambil oleh Administrasi Ruang Siber negara itu. Lembaga ini disebut tidak menjelaskan keputusannya secara terbuka.

Hal ini membuat para ahli berspekulasi tentang alasan di balik setiap “operasi pemblokiran.”

"Sulit untuk menebak apa yang ada dalam pikiran (Partai Komunis China)," kata Phong.

Penjelasan yang paling mungkin menurut peneliti itu adalah, Jawa Pos mungkin menyentuh salah satu sensitivitas terbesar China. Contohnya terkait konten hak asasi manusia atau pornografi, sehingga terjaring sebagai subyek sensor.

Pemimpin redaksi Jawapos.com yang juga memberikan keterangan pada Rest of World mengatakan tidak dapat memahami motivasi pemblokiran portal beritanya.

“Ini aneh karena kedutaan China secara aktif mengundang kami untuk konferensi pers atau mengirimkan berbagai kabar terbaru dari mereka. Komunikasi terakhir kami dengan kedutaan adalah minggu lalu," kata kepada Rest of World.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Mengelak Serangannya ke Rafah Sebabkan Kebakaran Mematikan

Israel Mengelak Serangannya ke Rafah Sebabkan Kebakaran Mematikan

Global
[POPULER GLOBAL] Serangan Israel Bakar Hidup-hidup Pengungsi | Biden Terkesan Membela

[POPULER GLOBAL] Serangan Israel Bakar Hidup-hidup Pengungsi | Biden Terkesan Membela

Global
Terungkap Identitas Penjual Sotong di Thailand yang Viral karena Mirip Aktor Keanu Reeves

Terungkap Identitas Penjual Sotong di Thailand yang Viral karena Mirip Aktor Keanu Reeves

Global
Di Tengah Kemarahan Global, Israel Serang Kamp Pengungsi Lagi di Rafah, 21 Orang Tewas

Di Tengah Kemarahan Global, Israel Serang Kamp Pengungsi Lagi di Rafah, 21 Orang Tewas

Global
Di Tengah Kecaman Global, Tank-tank Israel Diam-diam Telah Capai Pusat Kota Rafah

Di Tengah Kecaman Global, Tank-tank Israel Diam-diam Telah Capai Pusat Kota Rafah

Global
Bagaimana China Membantu Rusia Hadapi Dampak Sanksi Barat?

Bagaimana China Membantu Rusia Hadapi Dampak Sanksi Barat?

Internasional
Saat 145 Negara Kini Akui Negara Palestina...

Saat 145 Negara Kini Akui Negara Palestina...

Global
Produsen Susu Australia Lirik Peluang dari Program Makan Siang Gratis Prabowo

Produsen Susu Australia Lirik Peluang dari Program Makan Siang Gratis Prabowo

Global
Keluh Kesah Warga Jepang soal Turis Gunung Fuji, Kini Pemandangan Ditutup

Keluh Kesah Warga Jepang soal Turis Gunung Fuji, Kini Pemandangan Ditutup

Global
Spanyol dan Norwegia Resmi Akui Negara Palestina, Irlandia Segera Menyusul

Spanyol dan Norwegia Resmi Akui Negara Palestina, Irlandia Segera Menyusul

Global
Influencer Pendidikan China Terlampau Disiplin, Pendekatan Belajarnya Picu Kontroversi

Influencer Pendidikan China Terlampau Disiplin, Pendekatan Belajarnya Picu Kontroversi

Global
Sempat Alami Masalah Kesehatan, Ini Kondisi Terkini Mike Tyson

Sempat Alami Masalah Kesehatan, Ini Kondisi Terkini Mike Tyson

Global
Kata Biden soal Serangan Israel ke Rafah yang Bakar Hidup-hidup Pengungsi di Tenda

Kata Biden soal Serangan Israel ke Rafah yang Bakar Hidup-hidup Pengungsi di Tenda

Global
Sejumlah 'Influencer' Kaya Raya di China Hilang dari Media Sosial, Ada Apa?

Sejumlah "Influencer" Kaya Raya di China Hilang dari Media Sosial, Ada Apa?

Global
Uni Eropa: Ukraina Berhak Pakai Senjata Barat untuk Serang Rusia

Uni Eropa: Ukraina Berhak Pakai Senjata Barat untuk Serang Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com