Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terungkap Video Bocah 5 Tahun Diborgol dan Diteriaki Polisi AS karena Bolos Sekolah

Kompas.com - 29/03/2021, 09:36 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber BBC

ANNAPOLIS, KOMPAS.com - Kamera tubuh megungkap seorang polisi AS melakukan kekerasan terhadap anak 5 tahun dengan memborgol dan meneriakinya karena bolos sekolah.

Video dirilis pada Jumat (26/3/2021) oleh polisi di Maryland yang menunjukkan bahwa 2 petugas polisi mengatakan ibu anak itu seharusnya "memukulnya".

Melansir BBC pada Minggu (28/3/2021), insiden itu telah terjadi pada Januari 2020 yang menjadi subjek gugatan yang diajukan oleh ibu anak laki-laki itu.

Baca juga: Kehilangan Anak karena Tumor Otak, Wanita Ini Melahirkan Lagi Saat Berusia 57 Tahun

Pengacaranya mengklaim bahwa anak tersebut mengalami trauma emosional sejak kejadian itu.

Petugas dari Departemen Kepolisian Montgomery County saat itu menemukan bocah 5 tahun itu berada jauh dari sekolahnya dan video kamera tubuh menunjukkan dia menangis di belakang mobil polisi saat dia didorong.

Bocah itu kemudian dibawa ke sekolahnya. Seorang petugas wanita terdengar berkata, "itulah mengapa orang perlu memukuli anak-anak mereka."

Di dalam kantor asisten kepala sekolah, anak itu mulai menangis dengan keras dan video menunjukkan, salah satu petugas polisi meneriaki bocah itu tepat di wajahnya.

Baca juga: Anak 7 Tahun Jadi Korban Termuda yang Ditembak Mati Junta Militer Myanmar

"Tutup suara itu sekarang!" kata petugas itu.

"Kuharap ibumu membiarkan aku memukulmu," ucapnya.

Ibu anak tersebut kemudian tiba di sekolah dan video itu menunjukkan dua petugas polisi mendesaknya untuk memukul putranya.

"Kami ingin Anda memukulinya," kata seorang petugas padanya.

Sang ibu menjawab bahwa dia khawatir akan dikirim ke penjara, tetapi seorang petugas menjawab, "Kamu tidak masuk penjara karena memukuli anakmu."

Baca juga: Anak Junta Diburu Massa Anti-kudeta Militer Myanmar untuk Beri Hukuman Sosial

Anak itu kemudian diborgol oleh seorang petugas di depan ibunya, sambil berkata kepada bocah laki-laki itu, "Kamu tahu ini untuk apa? Ini untuk orang yang tidak tahu bagaimana mendengarkan dan tidak tahu bagaimana harus bertindak."

Petugas melepas borgol setelah sekitar satu menit.

Anggota Dewan Montgomery County Will Jawando, yang meminta video itu dirilis, mengatakan rekaman itu membuatnya "sakit", menurut laporan Washington Post.

"Kami semua melihat seorang anak kecil diejek, direndahkan, dimasukkan di kursi mobil polisi, diteriaki petugas polisi dewasa, beberapa inci dari wajahnya. Ini kekerasan," kata Jawando.

Pernyataan dari otoritas sekolah Montgomery County menggambarkan video itu "sangat sulit" untuk ditonton.

Baca juga: Punya Anak Kembar di Usia 73 Tahun, Suami Ibu Tertua di Dunia Ini Meninggal

"Tidak ada alasan bagi orang dewasa untuk berbicara atau mengancam seorang anak dengan cara ini," kata pernyataan itu.

Departemen Kepolisian Montgomery County mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kedua petugas tersebut telah menjadi subjek penyelidikan internal "menyeluruh", yang temuannya belum dirilis.

Namun, kedua polisi wanita itu masih bertugas di bawah sumpah, kata departemen itu.

Pernyataan tersebut mengatakan penyelidikan semacam itu dianggap rahasia di bawah hukum Maryland dan tidak akan mengomentari temuan tersebut.

Ibu anak itu menggugat Montgomery County, dua petugas polisi, dan dewan pendidikan county.

Baca juga: Demi Anak, Seorang Ayah Curi Perosotan dari Taman Bermain

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

Global
Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Global
Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Global
Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Global
Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Global
Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Global
Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Global
Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Internasional
Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Internasional
China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

Global
Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Global
Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Global
Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Global
Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Global
Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com