SUEZ, KOMPAS.com - Pengerukan besar-besaran untuk membebaskan kapal Ever Given yang terjepit dan membuat Terusan Suez macet, berisiko membuat tanah ambles dan menelan kapal itu.
Peringatan itu dikeluarkan oleh mantan laksamana Mesir, Ihab Talaat El Bannane, pada Minggu (28/3/2021).
Ia menerangkan, kecelakaan itu terjadi di bagian Terusan Suez yang tanahnya berbatu dan sulit digali.
Baca juga: Terusan Suez Macet Hari Keenam, 320 Kapal Antre Masuk
"Pada titik tertentu, ahli darat harus berhenti menggali agar tanah tidak ambles menelan kapal," katanya dikutip Kompas.com dari AFP.
Otoritas Terusan Suez Mesir (SCA) pada Jumat (26/3/2021) mengatakan, 15.000-20.000 meter kubik pasir harus dikeruk untuk mencapai kedalaman 12-16 meter agar kapal Ever Given bisa terbebas.
Tim penyelamat lalu melakukan pengerukan 27.000 meter kubik pasir di sekitar kapal untuk mencapai kedalaman 18 meter, ujar juru bicara SCA George Safwat.
Area evakuasi kapal Ever Given atau kapal Evergreen (sesuai nama operator di lambung), kini dijaga ketat dengan tambahan personel militer dan polisi.
Sementara itu media-media Mesir melaporkan, Presiden Abdel Fattah El Sisi memerintahkan persiapan untuk menurunkan kontainer guna meringankan bobot kapal Evergreen, agar periode Terusan Suez ditutup bisa segera berakhir.
Baca juga: 6 Hari Terusan Suez Ditutup, Kapal Ever Given Akhirnya Bisa Gerak