Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terusan Suez Masih Tertutup, Adakah Rute Alternatifnya?

Kompas.com - 27/03/2021, 21:11 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

SUEZ, KOMPAS.com - Perusahaan perkapalan dipaksa menimbang opsi jalan lain setelah lalu lintas utama perdagangan internasional terblokir kontainer raksasa, Ever Given.

Insiden yang menutup Terusan Suez itu membuat banyak kapal harus mengambil rute alternatif menyiksa dengan memutar di ujung selatan Afrika.

Insider melaporkan menurut analis yang mengamati situasi tersebut, setidaknya tiga kapal kontainer telah mengubah arah dan terlihat menuju ke selatan.

Semakin lama penundaan berlangsung, diyakini semakin banyak kapal yang akan mengikuti langkah tersebut.

Menurut editor Lloyd's List, Michelle Wiese Bockman, Ever Greet, dari perusahaan yang sama dengan Ever Given yang terdampar, telah mengubah arah pada Jumat (26/3/2021).

Kapal itu tercatat sebagai yang pertama dari ratusan kapal yang mengambil keputusan sejak Ever Given terdampar.

Ever Given tersumbat pada Selasa sekitar pukul 7.40 pagi waktu setempat. Situasi tersebut mengharuskan sekitar 150 kapal di kedua sisi kanal menunggu untuk melintas menurut laporan AP.

Alhasil kapal lain yang masih berada lebih jauh dari jalur kanal mulai menimbang rute alternatif.

Baca juga: Terusan Suez: Begini Skenario yang Mungkin Diambil untuk Bebaskan Ever Given

Hingga Jumat (26/3/2021) sore waktu setempat, upaya masih dilakukan untuk melepaskan kapal dari tepi kanal.

Para pejabat tidak memberikan kerangka waktu yang pasti kapan itu mungkin kembali mengapung.

Sementara CEO dari sebuah perusahaan pengerukan spesialis, yang didatangkan untuk membantu pembebasan, mengatakan "mungkin perlu waktu berminggu-minggu."

Harus memutar

Analis komoditas Kpler sudah menyinggung rencana pengalihan rute dalam sebuah pernyataan pada Kamis (25/3/2021).

"Karena penundaan terus berlanjut, pengirim harus membicarakan keputusan yang tidak menyenangkan, apakah akan memutar balik dan menuju Cape of Good Hope (Tanjung Harapan, selatan Benua Afrika) atau menunggu di Laut Merah dan Mediterania."

Pada saat itu, Kpler menyatakan kemungkinan itu "tidak dapat dihindarkan," mengingat penundaan ekstensif yang akan terjadi.

"Suez ke Amsterdam dengan kecepatan 12 knot hanya perlu lebih dari 13 hari melalui kanal, tapi 41 hari melalui Cape of Good Hope," jelasnya terkait perbandingan salah satu rute alternatif yang mungkin diambil.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com