Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terusan Suez: Begini Skenario yang Mungkin Diambil untuk Bebaskan Ever Given

Kompas.com - 27/03/2021, 18:17 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber BBC

SUEZ, KOMPAS.com - Operasi untuk membebaskan kapal kontainer raksasa yang terjebak di Terusan Suez terus berlanjut. Sejumlah pihak memperingatkan proses yang sulit bisa memakan waktu berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu.

The Ever Given, dioperasikan oleh perusahaan Taiwan Evergreen Marine. Panjangnya empat kali lapangan sepak bola.

Kontainer raksasa ini tersumbat di ujung selatan kanal, sehingga mencegah kapal lain melewati salah satu jalur air tersibuk di dunia ini.

BBC melaporkan beberapa operasi yang sedang dan mungkin akan dilakukan untuk segera membebaskan kontainer raksasa ini.

Kapal Tunda

Kapal itu panjangnya 400 meter (1.300 kaki), terjepit diagonal di kanal yang lebarnya tidak lebih dari 200 meter (656 kaki).

Perangkat lunak lalu lintas pengiriman menunjukkan sekelompok kapal tunda dioperasikan di kedua sisi kapal.

Mereka menggunakan kabel atau menempatkan diri langsung di samping kontainer. Kapal tunda berusaha menggeser Ever Given dari tepi pasir di kedua sisi kanal.

“Karena tertanam kuat pada kedua tepi canal yang berpasir, semua upaya untuk memindahkannya sejauh ini terbukti tidak berhasil,” kata Sal Mercogliano, pakar sejarah maritim di Universitas Campbell di AS.

Perusahaan yang mengelola pengoperasian kapal, Bernhard Schulte Shipmanagement (BSM) mengatakan upaya untuk mengapung kembali kapal pada Jumat telah gagal. Tetapi upaya itu akan terus berlanjut.

Perusahaan itu mengatakan dua kapal tunda tambahan akan tiba pada Minggu (28/3/2021) untuk membantu operasi tersebut.

Baca juga: Kapal Ever Given Penyebab Terusan Suez Macet Bisa Keluar Sabtu Malam

Memaksimalkan alat keruk

Fokusnya penyelamatan sekarang adalah menggali pasir dan lumpur dari bawah haluan kapal.

Sal Mercogliano mengatakan kapal keruk adalah alat yang sering digunakan di Terusan Suez. Alat berat ini berfungsi untuk terus mengeruk jalur air agar tetap dapat dinavigasi.

"Mesin-mesin besar menempel ke dalam air dan menarik kotoran ke atas dari dasar, yang kemudian menumpuk di tepian kanal."

BSM mengatakan alat tambahan spesialis "pengeruk isap" sekarang sudah siap untuk memindahkan 2.000 meter kubik material setiap jam.

Perusahaan yang berbasis di Belanda Boskalis ini mengelola operasi pengerukan.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com