Dalam unggahan ambigu di Twitter pada Kamis (25/3/2021), Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying menuduh pihak-pihak yang tidak disebutkan namanya, berusaha menemukan kerja paksa dan penindasan di tempat yang tidak ada.
“Sementara penindasan adalah apa yang telah mereka lakukan selama lebih dari satu abad," tulisnya.
Chunying tidak secara langsung menyebut Xinjiang.
Baca juga: Keluarga Etnis Uighur Kembali Buka Suara, Tuntut Keadilan untuk Saudaranya
Media pemerintah pada Rabu (24/3/2021) mengecam apa yang mereka sebut sebagai "kebohongan" dan "motif tersembunyi" H&M.
Selain itu, sebuah department store di kota Urumqi di Xinjiang menuntut permintaan maaf dari perusahaan tersebut dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis.
Toko fisik H&M juga menghilang dari hasil penelusuran di aplikasi peta China populer milik Baidu.
Pada Rabu malam, H&M China dalam sebuah pernyataan mengatakan "tidak mewakili posisi politik apa pun" dan tetap berkomitmen untuk investasi jangka panjang di China.
Nike tidak segera menanggapi permintaan komentar AFP.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.