Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dituding Pasok Beras untuk Militer Myanmar, Begini Tanggapan Tentara Thailand

Kompas.com - 20/03/2021, 23:04 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Reuters

BANGKOK, KOMPAS.com - Tentara Thailand membantah telah memasok beras ke unit-unit angkatan bersenjata Myanmar.

Pasukan Negeri Seribu Pagoda dalam penyataan pada Sabtu (20/3/2021) menyatakan setiap makanan yang dikirim ke perbatasan adalah bagian dari perdagangan normal.

Militer Myanmar menghadapi kecaman internasional atas kudeta 1 Februari. Pembunuhan berdarah pengunjuk rasa yang menentang pemerintahan militer menewaskan hampir 250 orang.

Thailand telah menyuarakan keprihatinan atas pertumpahan darah tersebut.

Bantuan langsung Thailand kepada militer Myanmar kemungkinan akan menuai kecaman. Terutama dari para pendukung pemerintahan Aung San Suu Kyi. Peraih Nobel perdamaian itu telah ditahan di Myanmar sejak kudeta.

Media Thailand melaporkan bahwa Tentara Thailand telah memasok 700 karung beras ke unit-unit tentara Myanmar di perbatasan timur Myanmar. Keterangan ini mengutip seorang pejabat keamanan tak dikenal yang mengatakan itu atas perintah pemerintah Thailand.

Baca juga: Profesor Kanada Diprotes Lalu Dipecat Usai Ancam Gagalkan Mahasiswa Tanpa Internet di Myanmar

Namun Komandan Pasukan Naresuan, Mayor Jenderal Amnat Srimak membantah pemberitaan tersebut.

Dia menegaskan Tentara Thailand tidak memasok tentara Myanmar. Tentara Myanmar juga disebut tidak melakukan kontak untuk meminta bantuan Thailand. Sebab menurutnya militer Myanmar memiliki kehormatan sendiri.

“Jika ada sesuatu, saya kira ada perdagangan reguler di penyeberangan perbatasan biasa," kata Amnat.

"Kami tidak memblokir ini jika tindakan tersebut tidak melanggar hukum dan mengikuti prosedur bea cukai."

Seorang juru bicara pemerintah Thailand tidak segera menanggapi permintaan komentar Reuters. Tentara Myanmar tidak menjawab panggilan untuk meminta komentar.

Baca juga: 231 Orang telah Tewas Dibunuh Junta Militer dalam Aksi Protes Anti-kudeta Myanmar

Media Thailand mengatakan unit tentara Myanmar yang dipasok di dekat perbatasan telah diputus oleh pasukan Persatuan Nasional Karen (KNU). Kelompok itu merupakan organisasi pemberontak etnis minoritas yang menyetujui gencatan senjata dengan pemerintah Myanmar pada 2012.

Seorang juru bicara KNU tidak menanggapi permintaan komentar. KNU telah memberikan dukungannya di belakang gerakan demokrasi Myanmar dan mengutuk kudeta dan tindakan keras militer.

Media Thailand menunjukkan foto-foto yang tampak seperti kantong beras yang dimuat ke dalam truk di perbatasan.

Gambar yang dilihat oleh Reuters menunjukkan pria, beberapa berseragam kamuflase, menyeberang ke Thailand dan memeriksa suhu mereka.

Perdagangan perbatasan antara Thailand dan Myanmar telah sangat dibatasi sejak merebaknya pandemi virus corona.

Penduduk mengatakan kepada wartawan Reuters bahwa penyeberangan yang ditunjukkan dalam gambar itu bukan jalur perdagangan normal.

Baca juga: Ketika Polisi Myanmar Tewas dan Tak Ada yang Mau Menguburnya...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com