Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Myanmar Kembali Catat Korban Tewas Terbanyak dalam Sehari

Kompas.com - 15/03/2021, 06:16 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Reuters

YANGON, KOMPAS.com - Sedikitnya 22 pengunjuk rasa anti-kudeta tewas di pinggiran kota industri yang miskin Hlaingthaya pada Minggu (14/3/2021), setelah pabrik-pabrik yang didanai China dibakar di sana, kata sebuah kelompok advokasi.

Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP), ada 16 pengunjuk rasa lainnya tewas di tempat lain, serta seorang polisi.

Minggu (16/3/2021), Myanmar kembali mencatat hari paling berdarah pasca-kudeta militer 1 Februari terhadap pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi.

Baca juga: Pabrik-pabrik China di Myanmar Dibakar Massa, 39 Tewas

Media lokal melaporkan, pasukan keamanan menembaki pengunjuk rasa di pinggiran kota kawasan industri tersebut ketika asap membubung. Hlaingthaya merupakan rumah bagi para migran dari seluruh negeri.

"Mengerikan. Orang-orang ditembak di depan mata saya. Itu tidak akan pernah hilang dari ingatan saya," kata seorang jurnalis foto di tempat kejadian yang tidak ingin disebutkan namanya, melansir Reuters pada Senin (15/3/2021)

Darurat militer diberlakukan di Hlaingthaya dan distrik lain di Yangon, pusat komersial Myanmar dan bekas ibu kota, menurut media pemerintah.

Televisi Myawadday yang dikelola tentara menyatakan, pasukan keamanan bertindak setelah empat pabrik garmen dan pabrik pupuk dibakar. Sekitar 2.000 orang telah menghentikan mesin pemadam kebakaran untuk menjangkau lokasi kebakaran.

Seorang juru bicara junta tidak menjawab panggilan untuk memberikan komentar.

Baca juga: Cerita Polisi Myanmar yang Mengungsi ke India: Saya Tak Bisa Menembak Bangsa Saya Sendiri

Dokter Sasa, perwakilan anggota parlemen terpilih dari majelis yang digulingkan oleh tentara, menyuarakan solidaritas dengan rakyat Hlaingthaya.

"Pelaku, penyerang, musuh rakyat Myanmar, SAC (Dewan Administrasi Negara) yang jahat akan dimintai pertanggungjawaban atas setiap tetes darah yang tertumpah," katanya dalam pesan.

Kematian terbaru akan menambah jumlah korban dari protes menjadi 126, kata AAPP. Pada Sabtu (14/3/2021), lebih dari 2.150 orang telah ditahan, sedangkan 300 lainnya dilepaskan.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com