Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bunuh Anak Kandung demi Uang Asuransi, Pria Ini Dihukum 212 Tahun Penjara

Kompas.com - 12/03/2021, 06:06 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

LOS ANGELES, KOMPAS.com – Seorang ayah di Amerika Serikat (AS) dijatuhi hukuman lebih dari 200 tahun penjara dalam persidangan yang digelar pada Kamis (11/3/2021).

Pria bernama Ali Elmezayen (45) tersebut dijatuhi hukuman kurungan yang sangat lama karena menenggelamkan kedua putranya yang autis dengan mengemudikan mobilnya dari dermaga.

Perbuatan keji itu dilakukannya untuk mengumpulkan polis asuransi jiwa yang telah diambilnya dari mereka.

Baca juga: Bunuh Selingkuhan Saat Seks Oral, Dokter Ini Diminta Ganti Rugi

Elmezayen, dari California, AS, mengemudikan sedan Honda dari dermaga di San Pedro, selatan Los Angeles, pada 9 April 2015.

Di dalam mobilnya terdapat dengan mantan istrinya bernama Raba Diab beserta dua putranya yang masing-masing berusia delapan dan 13 tahun.

Ketika sampai di dermaga, Elmezayen langsung menerjunkan mobilnya ke air sebagaimana dilansir AFP.

Baca juga: Ingin Bunuh Diri Saat Hamil, Meghan: Kerajaan Khawatir Kulit Archie Gelap

Kedua putranya ternggelam tetapi Diab diselamatkan oleh seorang nelayan yang melemparkan alat pelampung padanya.

Sedangkan Elmezayen berhasil selamat dengan keluar melalui jendela samping pengemudi yang terbuka. Dia lalu berenang ke tangga di dermaga.

Menyusul kematian putranya, Elmezayen, seorang warga negara Mesir, mengumpulkan lebih dari 260.000 dollar AS (Rp 3,6 miliar) untuk polis asuransi dari dua perusahaan.

Baca juga: Alat Kelaminnya Bengkak Saat Dibesarkan lewat Operasi, Seorang Koki Bunuh Diri

Pihak berwenang mengatakan, Elmezayen mentransfer sebagian besar uangnya ke Mesir dan sekitar 80.000 dollar AS (Rp 1,1 miliar) disita dari rekening AS miliknya.

Elmezayen dinyatakan bersalah pada Oktober 2019 atas tuduhan federal atas penipuan surat, pencurian identitas, dan pencucian uang.

Hakim Distrik AS John Walter menghukumnya 212 tahun penjara dan mengecam Elmezayen dengan mengatakan bahwa kejatahannya sangat kejam dan tidak berperasaan.

Baca juga: Meghan Markle Sempat Berpikir untuk Bunuh Diri Saat Jadi Anggota Kerajaan Inggris

"Dia penipu ulung dan pembohong yang terampil. Satu-satunya penyesalan yang dimiliki terdakwa adalah dia tertangkap," kata Walter.

Tak berhenti sampai di situ, Elmezayen masih menghadapi dakwaan atas pembunuhan kedua putranya dan percobaan pembunuhan mantan istrinya.

Baca juga: Jerman Kecam Tindakan Keras Rezim Militer Myanmar yang Bunuh Demonstran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com