Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Lancarkan Kampanye Menyesatkan Tentang Vaksin Covid-19 Selain Produksinya

Kompas.com - 08/03/2021, 18:09 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Platform online yang diduga dioperasikan intelijen Rusia menyebarkan disinformasi tentang dua vaksin virus corona yang digunakan di Amerika Serikat (AS).

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengonfirmasi temuan itu kepada CNN pada Minggu (7/3/2021).

Menurutnya, Global Engagement Center (GEC) mengidentifikasi tiga outlet Rusia yang dimaksud, yaitu News Front, New Eastern Outlook dan Oriental Review.

Ketiganya disebut tidak hanya menyebarkan informasi yang salah tentang virus, tetapi juga mengenai organisasi internasional, konflik militer, protes. Termasuk juga masalah memecah belah lainnya yang dapat dieksploitasi Rusia.

Situs-situs ini semua bervariasi dalam jangkauan, nada, dan audiensnya. Tetapi semuanya menyebarkan propaganda dan disinformasi Rusia.

“Penemuan Departemen Luar Negeri tentang hubungan antara situs-situs ini dan Intelijen Rusia adalah hasil dari kesimpulan antarlembaga bersama," ungkap Juru Bicara Pemerintah AS itu.

Menurut keterangan dalam situsnya, GEC memimpin upaya untuk mengenali, memahami, mengekspos, dan melawan propaganda asing dan non-negara. Termasuk tentang upaya penyebaran informasi yang salah dengan maksud untuk merusak atau memengaruhi kebijakan, keamanan, atau stabilitas AS, sekutunya, dan negara mitranya.

Baca juga: Berusia 95 Tahun, Mahathir Jadi Warga Tertua Malaysia yang Terima Vaksin Covid-19

Kampanye menyesatkan itu dilakukan saat AS dan negara lain berlomba untuk memvaksinasi penduduk menggunakan tiga vaksin yang dikembangkan dalam waktu singkat, oleh pembuat obat Pfizer/BioNTech, Moderna dan Johnson and Johnson.

Pejabat AS telah bekerja untuk meningkatkan kepercayaan pada vaksin Covid-19 tersebut dalam beberapa bulan terakhir. Pasalnya penelitian awal menunjukkan tingkat keraguan terhadap vaksin mengkhawatirkan di antara beberapa orang.

Saat ini, kepercayaan masyarakat pada vaksin Covid-19 mulai tumbuh seiring dengan kemajuan peluncuran vaksin Covid-19 di berbagai negara.

Seorang juru bicara Kremlin membantah pemberitaan yang pertama kali dilaporkan The Wall Street Journal ini. Rusia menyatakan badan intelijen negara itu menentang kampanye disinformasi.

"Ini tidak masuk akal. Layanan khusus Rusia tidak ada hubungannya dengan kritik terhadap vaksin," kata juru bicara Dmitry Peskov kepada surat kabar tersebut.

Baca juga: WHO Dorong Pembebasan Sementara Hak Paten Vaksin Covid-19 di Masa Krisis

The Wall Street Journal melaporkan media pemerintah Rusia dan akun Twitter pemerintah Rusia telah melakukan upaya terbuka untuk menyampaikan kekhawatiran tentang biaya dan keamanan vaksin Pfizer.

Para ahli di luar pemerintah AS mengatakan hal itu dilakukan sebagai upaya untuk menjatuhkan penjualan saingan vaksin Rusia Sputnik V.

Laporan Alliance for Securing Democracy mengatakan disinformasi dikhususkan untuk merendahkan Pfizer. Ini kemungkinan karena statusnya sebagai vaksin pertama selain Sputnik V yang digunakan secara massal.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com