Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diserbu 10 Drone Houthi, Koalisi Arab Saudi Balas Serang Ibu Kota Yaman

Kompas.com - 08/03/2021, 07:18 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

SANA'A, KOMPAS.com - Koalisi militer pimpinan Arab Saudi melancarkan serangan udara di ibu kota Yaman, Sana'a, yang dikuasai Houthi, pada Minggu (7/3/2021).

Serangan itu adalah aksi balasan atas serbuan 10 drone bersenjata Houthi, yang menyasar target-target sipil di Arab Saudi.

"Operasi militer itu menargetkan pasukan militer Houthi di Sana'a dan sejumlah provinsi lain," kata keterangan koalisi yang dikutip Saudi Press Agency (SPA).

Baca juga: Arab Saudi Diserbu Drone Bersenjata Houthi, 10 Berhasil Dicegat

Serangan udara Arab Saudi memicu ledakan besar di Sana'a dan membuat gumpalan asap membubung tinggi ke angkasa, menurut pantauan jurnalis dan fotografer AFP di lokasi kejadian.

Houthi melaporkan ada tujuh serangan udara yang terjadi di Sana'a.

Kelompok pemberontak yang didukung Iran itu juga meningkatkan serangan kepada Arab Saudi dalam beberapa pekan terakhir.

Mereka juga semakin gencar merebut benteng terakhir Pemerintah Yaman di Marib.

Baca juga: Arab Saudi Hancurkan Drone Bersenjata Kiriman Pemberontak Houthi

Peningkatan serangan terjadi setelah bulan lalu Amerika Serikat (AS) mencabut Houthi dari daftar teroris.

"Pencopotan kelompok Houthi dari daftar grup teroris ditafsirkan secara berkebalikan oleh milisi," tulis SPA mengutip pernyataan koalisi.

Mengutip kantor berita AFP, koalisi menambahkan bahwa kemenangan mereka di Marib memicu peningkatan serangan pemberontak ke kerajaan Arab Saudi.

Pada Sabtu (6/3/2021) sumber Pemerintah Yaman mengatakan, pertempuran sengit antara pasukan pro-Yaman dan pemberontak di Marib menyebabkan sedikitnya 90 prajurit tewas di kedua pihak dalam 24 jam.

Baca juga: Pemberontak Houthi Tembakkan Rudal ke Fasilitas Minyak Arab Saudi

Pengeboman selama bertahun-tahun juga gagal menggoyahkan cengkeraman pemberontak di ibu kota Yaman, Sana'a, dan mereka terus memperluas kekuasaannya di utara negara itu.

Presiden AS Joe Biden menghentikan dukungan untuk operasi militer Saudi di Perang Yaman. Ia menyebutnya bencana yang harus diakhiri.

Namun, dia juga menegaskan kembali dukungan AS untuk Arab dalam mempertahankan wilayahnya.

Perang ini merenggut puluhan ribu nyawa dan membuat jutaan orang mengungsi. PBB menyebutnya sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia.

Baca juga: Pemerintah Yaman Tuduh Houthi Gunakan Warga Sipil sebagai Perisai Manusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com