Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[Biografi Tokoh Dunia] Semion Mogilevich, Bos Mafia Cerdas Ahli "Cuci Uang"

Kompas.com - 28/02/2021, 05:15 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

KOMPAS.com - Jika buronan di seluruh dunia umumnya hidup dalam persembunyian, pimpinan organisasi kriminal Semion Mogilevich diperlakukan secara berbeda.

Namanya muncul dalam berbagai dokumen rahasia yang bocor mulai dari wikileaks, panama paper. Termasuk dalam dokumen rahasia FinCEN juga bocor tahun lalu. Dokumen itu mengungkap keterlibatannya dalam berbagai kasus pencucian uang di seluruh dunia.

Semion Mogilevich adalah bos kejahatan terorganisir Rusia kelahiran Ukraina. Kekayaan bersihnya diperkirakan mencapai 10 miliar dollar AS (Rp 142,4 triliun).

Agen keamanan di seluruh dunia menyebutnya sebagai "bos dari segala bos" bagi sebagian besar sindikat mafia. Sementara beberapa pengamat melihatnya sebagai bankir top organisasi kriminal dan bukan bos biasa.

Pada 2009, Mogilevich ditempatkan di daftar Sepuluh Orang Paling Dicari FBI dan interpol Eropa. Hadiah 100.000 dollar AS (Rp 1,9 miliar) disiapkan bagi informan yang bisa mengarahkan aparat pada penangkapannya.

Namun The Sun dalam laporannya mengatakan nama Mogilevich kini seolah dihapus dari daftar pencarian. Masalahnya tempatnya tinggalnya saat ini tidak memiliki perjanjian ekstradisi dengan Amerika Serikat.

Kondisi itu dengan jelas memperlihatkan kekuatannya dibanding buron lain dalam daftar kriminal interpol dunia. Padahal semua pihak tahu persis di mana dia berada.

Mogilevich masih hidup bebas di Moskow meskipun ada surat perintah yang dikeluarkan untuk menahannya.

Baca juga: [Biografi Tokoh Dunia] Matteo Messina Denaro, Mafia Terkaya Italia dan Buron Paling Dicari Dunia

Mafia cerdas

Semion Mogilevich lahir dalam sebuah keluarga Yahudi pada 30 Juni 1946 di Kiev, Ukraina. Pada 1968, Mogilevich lulus dengan predikat di bidang ekonomi dari University of Lviv.

Keterlibatannya dalam aksi kejahatan dan penipuan terjadi tak lama setelah pendidikan formalnya selesai. Dia sudah mulai berdagang dengan mata uang asing secara ilegal pada 1970-an di Uni Soviet.

Pada 1980-an, dia bekerja untuk sindikat mafia Rusia Solntsevskaya Bratva. Dalam perkembangannya dia menjadi tokoh utama dalam organisasi kejahatan itu yang khusus menangani urusan pencucian uang.

Pada 1990, Mogilevich pindah ke Israel. Ia berinvestasi dalam beberapa kegiatan bisnis legal dan secara bersamaan terus mengembangkan bisnis ilegalnya sendiri.

Bisnis pertamanya adalah menjadi penadah bagi Yahudi Rusia yang butuh uang cepat demi bisa keluar dari pemerintahan Soviet. Jutaan dolar berhasil didapatnya dari jenis penipuan itu.

“Mogilevich memiliki gelar ekonomi dan sangat cerdik dalam memanipulasi dana dan investor,” menurut FBI tentang pria yang juga mendapat julukan sang "Brainy Don" tersebut.

Uang yang didapat dari hasil kejahatan tersebut kemudian diinvestasikan dalam perusahaan resmi, tapi dimanfaatkan untuk aktivitas kriminal.

Jurnalis Craig Unger dalam tulisannya bahkan menyebut Mogilevich: “Menguasai keterampilan yang sangat didambakan oleh gangster paling tangguh di planet ini: Dia mengambil uang kotor dan membuatnya bersih.”

Baca juga: Menang Gugatan, Bos Mafia Boleh Setel Lagu dan Nonton TV di Penjara

Jejaring bisnis terselubung

Kepada Business Insider, Agen Khusus Peter Kowenhoven, yang telah menangani kasus Mogilevich sejak 1997 mengatakan mafia, yang juga perokok berat itu, menjadi sangat berbahaya karena operasi kelompoknya yang tidak mengenal batas.

Pada 1991, Mogilevich masuk ke sektor energi dengan perusahaannya Arbat International. Selama 5 tahun berikutnya, perusahaan itu menjadi perhatian karena ekspor-impor utama baginya.

Selanjutnya, dia memperoleh kendali atas Inkombank pada 1994. Lembaga finansial itu merupakan salah satu bank swasta terbesar di Rusia.

Dengan kepemilikan itu, sejumlah pihak menudingnya memiliki kesepakatan rahasia dengan ketua bank saat itu, Vladimir Vinogradov. Perjanjian keduanya memungkinkan Mogilevich mengakses pasar keuangan global. Meski kemudian bank tersebut berada di bawah radar badan hukum dan bangkrut pada 1998.

Sementara pada 1996, Mogilevich memperoleh saham di Sukhoi, yang merupakan salah satu perusahaan manufaktur pesawat terbang terbesar.

Salah satu ciri Mogilevich yang paling mengkhawatirkan adalah pengaruhnya di sektor energi Eropa. Dia mengontrol jaringan pipa gas alam yang luas di Rusia dan Eropa Timur. Saat ini, Rusia memasok sekitar 30 persen gas Eropa.

Pada 2002, Zeev Gordon, seorang pengacara yang mewakili Mogilevich selama lebih dari 20 tahun, memulai Eural Trans Gas (ETG). Perusahaan ini adalah perantara utama perdagangan gas antara Ukraina dan Turkmenistan.

Tapi sebenarnya Mogilevich menjadi otak di balik berfungsinya perusahaan itu. Dia mengatur skema barter untuk memperdagangkan gas dari Turkmenistan, dengan imbalan makanan, peralatan, dan suku cadang.

Pada 2000-an, Mogilevich mendapat sorotan karena hubungan dengan perusahaan 'RosUkrEnergo (RUE). Perusahaan itu dibentuk oleh asosiasi raksasa energi Rusia Gazprom dan perusahaan Swiss yang terdaftar Centragas Holding AG .

Tapi Mogilevich disebut memiliki hubungan dekat dengan Dmytro Firtash, salah satu pemilik bersama RUE. Usaha ini pun membantunya menghasilkan banyak keuntungan secara ilegal.

Baca juga: Bos Mafia Terkenal yang Kelola Kerajaan Kriminalnya dari Penjara Ditemukan Tewas di Selnya

Tuntutan di seluruh dunia

Pihak berwenang dari berbagai negara menuntutnya dengan sekitar 40 tindak pidana. Kasusnya dari pemerasan hingga konspirasi, judi, mengajukan dokumen palsu dan pencucian uang.

Dia juga dicari untuk dimintai keterangan terkait skema dugaan pembunuh bayaran, perdagangan senjata ilegal, pemerasan, perdagangan narkoba, dan prostitusi dalam skala internasional.

Pada 1990-an, di Kanada, dia mendirikan YBM Magnex International. Perusahaan itu diberi label perusahaan manufaktur magnet yang berbasis di luar Philadelphia. Padahal dia tidak pernah mengunjungi kota itu.

Saham YBM naik sekitar 2.000 persen, setelah catatan keuangan palsu dibuat okleh Mogilevich. Dia juga menyuap akuntan, dan menceritakan kebohongan kepada pejabat Sekuritas dan Bursa (Komisi).

Kasus itu disebut merugikan investor hingga 150 juta dollar AS (Rp 2,9 triliun). Mogilevich dengan itu pun dinobatkan sebagai gangster internasional yang bekerja tanpa batas.

Kasus penipuan pajak yang menjeratnya menjadi salah satu skandal pajak terbesar Eropa. Khususnya terkait bisnis perdagangan minyak mentah yang dijual dengan harga tinggi seolah telah dikenakan pajak padahal tidak. Skandal itu diperkirakan merugikan pembayar pajak sekitar 3,5 miliar poundsterling (sekitar Rp 67 triliun).

Hingga 1998, Inkombank (yang dimiliki oleh grup Mogilevich) dan Bank Menatep berpartisipasi dalam skema pencucian uang senilai 10 miliar dollar AS (Rp 198 triliun) melalui Bank of New York.

Baca juga: Mafia Italia Minta Ambulans Berhenti Pakai Sirene, Ini Alasannya

Dilindungi penguasa

Sebelum era Putin, pejabat Rusia menuduhnya pada 1999 karena menggunakan perusahaan lepas pantai untuk mencuci uang sebesar 500 juta dollar (Rp 9,9 triliun) melalui Bank of New York.

Di Ukraina negara asalnya, dia dicurigai terlibat dalam kesepakatan korup pada 2005. Bersama dengan politisi tingkat tinggi di negara itu kesepakatan dibuat berkaitan dengan impor gas dari Rusia dan Asia Tengah ke Ukraina.

Meski tuduhan terhadapnya sudah menumpuk belum ada penegak hukum yang bisa menahannya di penjara. Pergerakan bebasnya di Rusia, diduga kuat berkat perlindungan dari teman-teman di tempat tinggi penguasa Kremlin.

Meski pernah ditangkap di Moskow pada 24 Januari 2008 atas tuduhan penggelapan pajak. Bos mafia satu ini dapat dengan mudah bebas dengan jaminan pada 24 Juli 2009.

Pihak berwenang hingga kini berjuang menangkap karakter licin ini atas kejahatan beratnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com