CANBERRA, KOMPAS.com - Sebuah laporan menyebutkan bahwa warga Australia menghabiskan dana miliaran dolar setiap tahunnya untuk mengonsumsi obat-obatan terlarang.
Komisi Intelijen Kriminal Australia (Australian Criminal Intelligence Commission/ACIC) pada Kamis (25/2/2021) menerbitkan laporan ke-12 dari Program Pemantauan Obat dalam Air Limbah Nasional (National Wastewater Drug Monitoring Program/NWDMP), yang telah mengukur tingkat penggunaan obat-obatan di Australia sejak 2017.
Baca juga: [Cerita Dunia]: Bos dari Segala Bos, Miguel Angel Felix Gallardo, “Arsitek” Perang Narkoba
Diperkirakan bahwa warga Australia mengonsumsi 11.147 kg metamfetamin atau sabu-sabu pada tahun keempat survei, turun dari 11.516 kg pada tahun ketiga.
Melansir Xinhua News pada Kamis (25/2/2021), konsumsi kokaina meningkat dari 4.636 kg menjadi 5.675 kg.
Baca juga: Istri Bandar Narkoba El Chapo Menyerahkan Diri secara Sukarela
Sedangkan MDMA, yang juga dikenal sebagai ekstasi, meningkat 400 kg.
Menurut laporan itu, warga Australia menghabiskan 8,9 miliar dollar Australia (Rp 97,8 triliun) untuk obat-obatan terlarang, dengan 78 persen di antaranya, atau setara 6,96 miliar dollar Australia (Rp 76,5 triliun), dihabiskan untuk narkoba jenis sabu-sabu.
Baca juga: Akibat Salah Paham, Polisi Filipina Baku Tembak Antar-anggota Saat Gerebek Gembong Narkoba
"Obat-obatan terlarang bersifat melemahkan dan menghancurkan kehidupan serta struktur sejumlah besar komunitas di Australia," kata Michael Phelan, yang menjabat kepala eksekutif ACIC, dalam pernyataan media.
"Kelompok kriminal terorganisasi menghasilkan uang melalui cara-cara ilegal apa pun yang bisa mereka tempuh dan meraup keuntungan dari impor, pembuatan, perdagangan, dan penjualan obat-obatan terlarang yang merugikan masyarakat," ujar Phelan.
Baca juga: Sosok Istri El Chapo, Ratu Kecantikan yang Jadi Bandar Narkoba
"Dengan mengukur tingkat konsumsi obat-obatan terlarang dan obat-obatan legal dengan potensi penyalahgunaan, NWDMP dapat mengidentifikasi sumber ancaman baru dan digunakan sebagai indikator kunci dari bahaya yang ditimbulkan oleh berbagai zat ini," imbuhnya.
Untuk kajian ini, sampel air limbah diambil dari sejumlah lokasi yang mencakup 56 persen populasi Australia, atau sekitar 13,2 juta orang.
Baca juga: Ditangkap di Bandara AS, Istri Gembong Narkoba El Chapo Dipenjara Sementara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.