Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos Mafia Terkenal yang Kelola Kerajaan Kriminalnya dari Penjara Ditemukan Tewas di Selnya

Kompas.com - 19/02/2021, 18:20 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Daily Star

NAPLES, KOMPAS.com - Seorang bos mafia terkenal Italia, yang mengelola kerajaan kriminalnya dari dalam penjara, ditemukan tewas dalam sel.

Raffaele Cutolo, yang namanya dikenal karena memimpin klan Camorra dilaporkan menghabiskan sebagian besar hidupnya di hotel prodeo.

Cutolo ditemukan sudah tidak bernyawa pada Rabu (17/2/2021) karena menderita pneumonia di Penjara Prama. Dia tewas di usia 79 tahun.

Baca juga: Bos Mafia Italia Gigit dan Makan Jari Penjaga Penjara

Dikenal dengan julukan "Si Profesor", Cutolo pertama kali masuk penjara karena membunuh pria yang menggoda adik perempuannya.

Raffaele Cutolo divonis 24 tahun di Penjara Poggioreale, Naples, atas pembunuhan yang dilakukan pada 1963 silam.

Selama dipenjara, dia disegani sesama tahanan. Puncaknya adalah saat dia menantang Antonio Spavone, yang saat itu bos Camorra, untuk berduel.

Setelah Spavone tidak segera menunjukkan batang hidungnya, salah satu teman Cutolo meledakkan wajah si bos mafia memakai shotgun.

Setelah memantapkan sosoknya di dunia hitam, Cutolo mendirikan Camorra yang Lebih Teratur (NCO), berisikan tahanan yang dia percaya.

Dilansir Daily Star Kamis (18/2/2021), begitu bebas dari jeruji besi, mereka segera melaksanakan perintah Si Profesor.

Baca juga: Karena Nama Bos Mafia di Film John Wick, Polisi Italia Gagalkan Penyelundupan Kokain

Isaia Sales, profesor sejarah mafia di Suor Orsola Benincasa University of Naples berujar, Cutolo mengubah Camorra menjadi organisasi massa.

"Dia merekrut generasi muda untuk melakukan kekerasan," ujar Sales kepada The Guardian. Sosok Cutolo juga disebutnya lain dari yang lain.

Sales menjelaskan, kebanyakan bos mafia biasanya sudah mempunyai kedudukan di klain saat mereka mengatur kerajaan kriminal dari penjara.

Namun, Cutolo masuk sebagai tahanan biasa, dan membentuk salah satu organisasi kejahatan yang ditakuti di dunia.

Kelompoknya berisikan 10.000 anggota, dengan konflik melawan Camorra yang asli sudah menelan ratusan korban tewas.

Baca juga: Mafia Italia Minta Ambulans Berhenti Pakai Sirene, Ini Alasannya

Pada 2007, Cutolo yang dijatuhi empat vonis seumur hidup tambahan untuk kasus pembunuhan mendapat hak menjadi ayah melalui inseminasi buatan.

Kepada koran Italia La Repubblica setahun sebelumnya, adalah permintaan terakhirnya untuk memperoleh keturunan.

"Saya akan segera mati di penjara. Jadi, saya ingin memberikan istri saya anak sebagai hal terakhir," papar Raffaele Cutolo.

Cutolo dilaporkan menikahi istrinya, dikenal hanya sebagai Immacolata, pada 1983 di penjara. Tapi, keduanya tak pernah mengenyam kehidupan pernikahan.

Pada akhirnya, Immacolata melahirkan seorang putri yang diberi nama Denise.

Baca juga: Di Balik Kemewahan Pemakaman Bos Mafia New York yang Tewas Ditembak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Global
Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu Agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu Agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Global
Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Global
Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Global
Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Global
China Mulai Latihan Perang di Sekitar Taiwan, Uji Kemampuan Rebut Kekuasaan

China Mulai Latihan Perang di Sekitar Taiwan, Uji Kemampuan Rebut Kekuasaan

Global
Motif Penembakan PM Slovakia Akhirnya Terungkap

Motif Penembakan PM Slovakia Akhirnya Terungkap

Global
Implikasi Geopolitik Timur Tengah Pasca-Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Implikasi Geopolitik Timur Tengah Pasca-Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Global
Kebakaran di Apartemen Hanoi, 14 Orang Tewas

Kebakaran di Apartemen Hanoi, 14 Orang Tewas

Global
Putri Remajanya Marah, Ayah Ini Berlutut Minta Maaf Tak Mampu Belikan iPhone

Putri Remajanya Marah, Ayah Ini Berlutut Minta Maaf Tak Mampu Belikan iPhone

Global
Rangkuman Hari Ke-820 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Izinkan Penyitaan Aset AS | Polandia dan Yunani Serukan UE Ciptakan Perisai Pertahanan Udara

Rangkuman Hari Ke-820 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Izinkan Penyitaan Aset AS | Polandia dan Yunani Serukan UE Ciptakan Perisai Pertahanan Udara

Global
Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Global
Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Global
Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Global
[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com