MADRID, KOMPAS.com - Ribuan pengunjuk rasa turun ke jalan di kota-kota Spanyol pada Selasa malam (16/2/2021) hingga Rabu (17/2/2021).
Melansir DW, para demonstran menuntut pembebasan seorang rapper yang ditangkap oleh polisi atas serangkaian unggahan di Twitter dalam kasus kebebasan berbicara yang kontroversial.
Sebelumnya, polisi dengan perlengkapan anti huru hara menyerbu sebuah universitas 150 kilometer (90 mil) di barat Barcelona pada Selasa pagi.
Operasi itu dilakukan untuk menangkap rapper Pablo Hasel, yang telah membarikade dirinya di dalam kampus untuk menghindari penjara.
Kemudian pada hari itu, sekitar 2.000 orang berunjuk rasa di pusat Barcelona melambaikan spanduk dan plakat bertuliskan: "Kebebasan untuk Pablo Hasel."
Baca juga: Spanyol Laporkan Kematian Harian Tertinggi akibat Covid-19 Sejak April 2020
Sejumlah pengunjuk rasa membakar tong sampah, membentuk barikade jalanan, dan melemparkan batu, botol, dan petasan ke arah polisi. Mereka meneriakkan slogan-slogan seperti "Matilah rezim Spanyol."
Rekaman video di Twitter juga menunjukkan polisi menyerang pengunjuk rasa yang melemparkan sejumlah obyek ke arah mereka. Polisi mencoba membubarkan kerumunan, dalam beberapa kasus menggunakan tongkat dan proyektil asap.
Beberapa toko dan bank dirusak. Termasuk kantor polisi di Ibu Kota Catalan juga dirusak, dengan sejumlah jendela pecah dan cat semprot di dinding.
Kepolisian daerah Catalan Mossos d'Escuadra mengatakan di Twitter pengunjuk rasa membakar sepeda motor dan tempat sampah, membuat barikade dan memblokir jalan-jalan di Barcelona. Sebanyak 14 orang demonstran telah ditangkap pihak keamanan.
Insiden serupa terjadi di Lleida di mana rapper itu ditangkap. Ratusan demonstran terlihat bentrok dengan polisi. Aksi bakar tempat sampah hingga sepeda motor polisi juga dilakukan menurut laporan penyiar Spanyol RTVE.
Demonstrasi yang lebih kecil diadakan di kota timur Valencia dan Palma de Mallorca. Rekaman online menunjukkan perselisihan antara polisi dan pengunjuk rasa di Valencia.
Polisi mengatakan pengunjuk rasa juga terlibat dalam bentrokan di kota utara Girona. Sementara rekaman di Twitter menunjukkan bentrok antara segelintir polisi dan pengunjuk rasa di kota timur Valencia.
Baca juga: Potong Antrean Vaksinasi Covid-19, Jenderal di Spanyol Ini Mengundurkan Diri
Sebelumnya konfrontasi terjadi selama 24 jam antara polisi dan rapper Pablo Hasel dan berakhir Selasa pagi. Tepatnya setelah petugas anti huru-hara menyerbu gedung rektorat Universitas Lleida dan menangkap artis tersebut.
Dia dan lebih dari 50 pendukungnya mengunci diri di dalam universitas di wilayah timur laut Catalonia Spanyol pada tengah hari sejak Senin (16/2/2021).
Rapper berusia 32 tahun, yang bernama lahir Pablo Rivadulla Duro, dikirim ke penjara, di mana ia akan menjalani hukuman selama 9 bulan.