Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahathir Beri Nasihat ke PM Malaysia jika Ingin Krisis Covid-19 Berakhir

Kompas.com - 18/02/2021, 17:40 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

PUTRAJAYA, KOMPAS.com - Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad memberi nasihat ke penerusnya, Muhyiddin Yassin, apa yang harus dilakukan agar krisis Covid-19 berakhir.

Mahathir dipecat dari partainya, Bersatu, yang didirikan bersama Muhyiddin pada Februari 2020 dan membuatnya mundur sebagai PM Malaysia.

Sejak lengser, politisi berjuluk Dr M itu aktif mengritik suksesor, menyebutnya hanya bernafsu memertahankan kekuasaan.

Baca juga: Mahathir: Pakatan Harapan Tumbang karena Dukung Anwar Ibrahim, Bukan Saya

Mantan PM Malaysia berusia 95 tahun menyebut Muhyiddin Yassin mengabaikan masalah Covid-19 yang melanda "Negeri Jiran".

"Saya melihat Muhyiddin ini belum paham problem yang sedang dia hadapi. Yang dia tahu hanyalah bagaimana terus menjadi PM," sindirnya.

Dalam wawancara dengan Sinar Harian yang disiarkan di Facebook, Mahathir Mohamad memberi nasihat jika Muhyiddin ingin terus menjadi PM.

Dr M menjelaskan, Muhyiddin harus memaksimalkan sikapnya dalam mengatasi krisis yang diakibatkan wabah virus corona.

"Dia harus memaksimalkan para penasihatnya yang berpengalaman. Bukan menggunakan orang partai menjadi penasihat," kritiknya.

Dilansir Malay Mail Rabu 917/2/2021), Dr M menyebut Muhyiddin saja tidak akan bisa mengatasi persoalan Malaysia.

Baca juga: Mahathir Blak-blakan Ungkap Praktik Korupsi di Pakatan Harapan

Dia menyarankan si suksesor untuk membentuk komite yang mirip seperti Dewan Operasional Nasional, saat Malaysia dihantam kerusuhan rasial 1969.

Menurut Mahathir Mohamad, Muhyiddin harus memasukkan orang-orang yang memang pakar di bidangnya dalam komite tersebut.

Dr M mengakui, Muhyiddin ditunjuk ketika dunia tengah dilanda wabah Covid-19. Namun dalam pandangannya, mantan koleganya itu adalah sosok egois.

Baca juga: Mahathir Mohamad Terbuka Kembali Kerja sama dengan Umno, tapi Ini Syaratnya...

Dia menyebut Muhyiddin Yassin adalah sosok yang mengedepankan loyalitas, yang tak segan-segan menyingkirkan orang jika kepemimpinannya diragukan.

Dr M menyindir suksesornya itu meminta status darurat diterapkan di Malaysia, sehingga dia bisa terus menjadi PM.

"Silakan cari tahu apakah dia mendukung saya. Jika dia tak mendukung saya, dia takkan bisa bekerja dengan saya. Itulah watak Muhyiddin," kata Mahathir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Global
Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Global
Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Global
Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Global
Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Global
Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Global
Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Global
Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Global
Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Global
Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com